by

BBPKH CINAGARA DUKUNG PERMAGANGAN PETANI MUDA MILENIAL

MARGOPOST.COM | Banten – Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo, pada setiap kali pertemuan selalu menyatakan kualitas petani milenial menjadi salah satu fokus Kementan. Salah satu “fokus kita adalah meningkatan kualitas SDM, termasuk petani milenial. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Bapak Dedi Nursyamsi pun mengatakan kehadiran petani milenial sangat dibutuhkan. Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM, khususnya petani milenial. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” selanjutnya beliapun menyatakan pertanian sudah memasuki industri 4.0. Artinya, pertanian juga sudah tersentuh digital. Dan milenial sangat dekat dengan digital. Dengan hadirnya petani milenial, kita harapkan pertanian bisa seiring sejalan dengan digitalisasi.

Hal inilah yang memotifasi P4S Gempol Sari yang diketuai oleh Herman yang selalu giat untuk membina generasi milenial yang ada dikawasan Tangerang dan sekitarnya. Tidak terkecuali siswa SMK Pertanian yang sudah biasa pada setiap tahunnya melaksanakan permagangan sebagai salah satu kurikulum yang harus dilaksanakan.

BBPKH Cinagara sebagai Pembina dari P4S wilayah Banten khususnya P4S Gempol Sari terus mendukung pembinaan Petani Muda Milenial dengan memberikatuan bantuan sapras berupa Cultivator kepada P4S Gempol Sari sebagai penunjang dalam pembinaan para petani milenial di Banten.

Pada tahun 2021 di awal tahun SMK Negeri  Sepatan telah memagangkan sebanyak 10 siswanya di P4S Gempolsari ini. Di P4S para siswa diajarkan bertani dari mulai pengolahan lahan sampai pada pemanenan  dengan di bimbing oleh para petani muda milenial yang ada di P4S Gempol Sari. Dilahan sekita 4 Ha P4S Gempol Sari membudidayakan tanaman sayuran seperti Bawang Merah, Terong, Secin, Sawi dan Kangngkung. Menurut penuturan Ketua P4S Gempol Sari Sdr. Herman mengatakan “di lahan 4 ha dengan usaha tani sayuran seperti di atas omzet perbulannya rata-rata minimal 4 juta. Hal ini sangat membantu para petani yang mengusahakan lahannya. Untuk penjualan hasil panen, P4S Gempol Sari tidak susah karena lokasinya dekat dengan pasar dan juga para penjual langsung datang ke lokasi.

P4S di wilayah Banten pada umumnya walaupun Covid19 belum berakhir tetap melaksanakan proses pengolahan lahan dan pembelajaran, khususnya kepada anak-anak muda yang ingin berkecimpung ataupun berusaha di bidang pertanian, terutama tanaman pangan, tanaman hias, pengolahan hasil. Seperti yang disampaikan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Bapak Bustanul Arifin Cahya yang menyatakan pembelajaran ini akan terus berkembang sehingga keberadaan P4S juga dapat mendukung pembangunan pertanian. Karena kita juga ditargetkan untuk menghasilkan petani-petani muda yang diharapkan nantinya akan mengisi pembangunan pertanian.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *