by

BBPKH CINAGARA BPPSDMP KEMENTAN MENDAMPINGI PROGRAM PELATIHAN SEJUTA PETANI DAN PENYULUH DI KABUPATEN PANDEGLANG

MARGOPOST.COM | Pandeglang – Peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim (climate change) sangat diperlukan dan bersifat strategis. Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H.,M.H. sebagai ketua Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group) G20, pada saat Pembukaan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (23 Februari 2022), meminta kepada para petani di Indonesia agar senantiasa melakukan usaha tani dengan berbasis pada analisis kondisi iklim yang tepat. Hal tersebut merupakan salah satu faktor dalam menghasilkan hasil usaha pertanian yang optimal. Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga mengatakan, dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19, negara-negara G20 sepakat mengusung mandat zero hunger di tengah-tengah dampak perubahan iklim.

Pelatihan ini dilaksanakan secara online selama 3 hari, pada tanggal 23 – 25 Februari 2022. Pembukaan pelatihan dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Zoom oleh Menteri SYL. Pada hari pertama, dipaparkan beberapa materi pelatihan melalui Aplikasi Zoom. Selanjutnya pada hari kedua dan ketiga, para peserta dari Kabupaten Pandeglang dapat mengikuti pelatihan melalui LMS (Learning Management System) BBPKH Cinagara. Pada LMS  tersebut, tersaji beberapa materi dalam bentuk PDF, penugasan, dan pada hari ketiga para peserta wajib mengikuti post test melalui LMS tersebut. Peserta wajib mendapatkan nilai terendah sebesar 70 pada saat post test, agar berhak mendapatkan sertifikat pada pelatihan ini.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof.(Ris). Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. menambahkan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh yang diselenggarakan ini merupakan program reguler maksimum, agar petani mengerti dan memahami perubahan iklim, dampak perubahan iklim, dan cara mengatasinya. Dedi berharap petani mampu mengimplementasikan teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Kepala BBPKH Cinagara, Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. beserta jajarannya melakukan pendampingan dalam Pelaksanaan Pelatihan Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim bagi sejuta petani dan penyuluh di kabupaten kota di wilayah Propinsi Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Petugas pendampingan pelatihan dari BBPKH Cinagara untuk Wilayah Kabupaten Pandeglang adalah Yuniawan, S.Pt., M.Sc. (Widyaiswara Madya) dan Ir. Adi Rakhman, M.Si. Titik-titik kumpul dalam pelatihan sejuta petani dan penyuluh ini untuk Wilayah Kabupaten Pandeglang dilaksanakan secara online dan tersebar di beberapa BPP (Balai Penyuluhan Pertanian), P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya), kelompok tani, dan kantor-kantor desa.

BPP yang digunakan sebagai titik kumpul ada di beberapa Kecamatan, diantaranya di Kecamatan Angsana, Saketi, Pandeglang, Cibaliung, Menes, Sukaresmi, Pagelaran, Labuan, Kaduhejo, Mandalawangi, Cimanuk. BPP yang digunakan sebagai titik kumpul utama untuk Wilayah Kabupaten Pandeglang adalah BPP Mandalawangi. Pada kegiatan pembukaan pelatihan sejuta petani dan penyuluh tersebut yang disaksikan secara online dari BPP Mandalawangi, turut hadir di BPP tersebut para Pejabat dari Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang diantaranya Wahyu Widayanti, S.Pt. (Kabid Peternakan), Bambang Sugiarto, S.S.T. (Pejabat Fungsional Bidang PSPP), dan Ira Darmawati, S.P. (Koordinator KJF Penyuluh Pertanian). Para petani pun turut memenuhi BPP Mandalawangi terbut untuk bersama-sama menyaksikan pembukaan pelatihan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sekaligus menyimak arhan dari Bapak Menteri SYL tersebut.

P4S yang dijadikan sebagai titik kumpul adalah P4S Tunas Baru yang diketuai oleh Nurhayat, S.P. Dan P4S Mitra Ikamaja yang diketuai oleh Fery, S.Pd.I. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para petani binaan, karena melalui pelatihan ini yang diikuti secara online bersama-sama di lokasi P4S, para petani binaan dapat saling berinteraksi, berdiskusi, berbagi pengetahuan dan keterampilan, dan saling memperkaya wawasan terutama tentang topik pelatihan yang diselenggarakan, yang pada pelatihan ini bertopik adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim (climate change)” ungkap Nurhayat, Ketua P4S Tunas Baru. Pelatihan ini sangat baik dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para penyuluh dan petnai dalam adaptasi dan mitigasi usaha pertanian yang berkaitan dengan perubahan iklim sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan tepat dalam menjalankan usaha pertanian di era saat ini. Keberhasilan dalam hal tersbut akan berdampak signifikan terhadap keberhasilan dalam usaha pertanian.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *