by

5 Hari Pendidikan Karakter Di Sekolah

MARGO POST.COM | DEPOK – Sekolah Dasar Negeri Pondok Petir 3 yang berlokasi Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Mulai minggu depan mendatang Kepala Sekolah SDN Pondok Petir 3 , Marwanih akan menerapkan fullday atau lima hari belajar, sementara untuk hari Sabtu siswa dan guru libur. Sabtu (04/08).

SD Negeri Pondok Petir 3 Bojongsari, Kota Depok.

“Kami akan menerapkan fullday pada Agustus ini, dikarenakan awal bulan Agustus jatuh pada Hari Rabu maka hari pertama pelaksanaan Fullday pada Senin (06/08) mendatang, ” kata Marwanih Kepala Sekolah.

Pemerintah memulai simulasi model implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter dengan penerapan sekolah 5 (lima) hari sepekan. Rincian model implementasi sekolah lima hari dalam sepekan dalam program ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 yang diteken oleh Presiden Joko Widodo pada 6 September 2017.

SDN Pondok Petir 2 Bojongsari, Kota Depok.

Dengan pertimbangan dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab, pemerintah memandang perlu penguatan pendidikan karakter.

Perpres Nomor 87 tahun 2017 juga menyebutkan, bahwa penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 (satu) minggu.

SDN Curug 2 Bojongsari, Kota Depok.

Dalam Pasal 9 ayat (2) Perpres No 87 Tahun 2017 menyebut ketentuan hari sekolah sebagaimana dimaksud diserahkan pada masing-masing Satuan Pendidikan bersama-sama dengan Komite Sekolah/ Madrasah dan dilaporkan kepada Pemerintah Daerah atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama setempat sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Dalam menetapkan 5 (lima) hari sekolah sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini, Satuan Pendidikan dan Komite Sekolah/ Madrasah mempertimbangkan: a. kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan; b. ketersediaan sarana dan prasarana; c. kearifan lokal; dan d. pendapat tokoh masyarakat dan/atau tokoh agama di luar Komite Sekolah/Madrasah.Pelaksanaan fullday ini sudah disosialisasikan ke siswa dan orang tua siswa,
dimana para orang tua siswa serta komite sekolah memberikan dukungan penerapan tersebut.

Tujuan dari full day school ini, di antaranya agar orang tua dan anak-anak memiliki waktu bersama (family time) dan itu tidak harus berbiaya mahal, apa yang dilakukan dan dikerjakan orang tua bisa dikerjakan bersama anak-anak. Kepala Disdik Kota Depok, Mohammad Thamrin menginginkan, agar sekolah yang sudah lengkap sarana dan prasarananya untuk mengoptimalkan KBM di hari Senin-Jumat.

Thamrin menuturkan, pihak sekolah bisa memaksimalkan jam pelajaran dari jam 07.00-13.00 WIB, setelah itu, bisa dilanjut dengan kegiatan ekstrakurikuler, belajar kelompok, atau pengembangan karakter hingga jam 15.00 WIB. Pukul 16.00 WIB, semua murid pulang dan tidak ada lagi kegiatan di sekolah. Dengan begitu, diharapkan bisa meminimalisir kejadian tidak diinginkan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Imbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta seluruh pengajar untuk menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dengan kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai berjenjang mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah.

Imbauan tersebut terdapat pada Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan serta Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite
Sekolah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan untuk membentuk sebuah karakter maka guru atau tenaga pengajar perlu untuk berada di sekolah melakukan bimbingan sekurang-kurangnya adalah 8 jam. Atau setara dengan 2 jam per hari selama 5 hari berturut turut.

Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter merupakan salah satu amanat Nawacita Presiden Jokowidodo dalam rangka melakukan revolusi mental dalam lembaga pendidikan.

Kebijakan ini disebut Penguatan karena sesungguhnya usaha-usaha pembentukan karakter anak-anak bangsa sudah berlangsung lama bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Jadi PPK bukan hal yang baru. PPK merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi oleh hati (etika/spiritual), olah rasa (estetika), oleh pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi
Mental.

Sebagai sebuah gerakan pendidikan di sekolah, kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter tidak perlu dipertentangkan dengan kebijakan tentang Hari Sekolah. Jumlah hari sekolah, apakah 5 hari atau 6 hari seminggu, tidak relevan dipertentangkan, karena karena jumlah hari, atau lama siswa belajar di sekolah hanyalah sarana dalam proses pendidikan.

Yang meningkatkan kualitas pendidikan dan kekuatan karakter peserta didik bukan 5 atau 6 harinya, bukan panjang atau pendeknya peserta didik di sekolah, melainkan apakah dalam setiap moment pendidikan, mulai peserta didik memasuki pintu gerbang sekolah, berada di kelas dan di luar kelas, melakukan berbagai
macam aktivitas di sekolah dan di masyarakat, sampai peserta didik pulang ke rumah, memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas yang membantu pembentukan karakter mereka.

Maka, kalau bangsa dan masyarakat ini justru hanya terfokus pada persoalan 5 hari atau 6 hari, bahkan sampai melahirkan perpecahan antar kelompok yang akhirnya justru melupakan esensi utamanya bahwa pendidikan kita masih lemah dalam membentuk karakter peserta didik, perhatian dan energi kita akan hilang sia-sia.

Segala polemik dan perdebatan tidak akan menguntungkan siapapun, selain merugikan pendidikan nasional kita.(hendra-suarajabarsatu.com)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *