MARGOPOST.COM | Yogyakarta — Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan SDM Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang diikuti 108 P4S dari berbagai kabupaten/kota di DIY, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan ini bagian dari strategi Kementerian Pertanian memperkuat P4S sebagai motor pembangunan pertanian berbasis kelembagaan.
Bimtek dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, antara lain Direktur Polbangtan Yogyakarta–Magelang, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala UPTD BPSDMP DIY, serta Ketua Forum Komunikasi P4S Provinsi DIY. Kehadiran mereka mencerminkan sinergi lintas sektor untuk percepatan swasembada pangan nasional.
Bimtek ini menjadi forum penguatan kapasitas SDM dan kelembagaan P4S, sejalan dengan kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan. P4S didorong tidak hanya sebagai pusat pelatihan masyarakat, tetapi juga simpul kolaborasi pengembangan kluster dan korporasi pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, penguatan kelembagaan melalui kluster dan korporasi kunci mewujudkan pertanian mandiri, efisien, dan berdaya saing. Menurutnya, pengelolaan pertanian secara individual tak lagi relevan menghadapi tantangan global dan meningkatnya kebutuhan pangan.
“Pertanian Indonesia harus dikelola kolektif dan terintegrasi. Kluster dan korporasi memperkuat skala ekonomi, efisiensi, dan kepastian pasar bagi petani. Dengan ini, produksi meningkat dan petani dapat nilai tambah berkelanjutan,” ujar Mentan Amran.
Mentan menekankan keberhasilan swasembada pangan tergantung kualitas SDM pertanian. Pelatihan dan pendampingan petani menjadi prioritas utama.
“SDM pertanian unggul adalah fondasi pembangunan. Penguatan P4S strategis untuk mencetak petani adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan pertanian modern,” tambahnya.
Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menegaskan P4S penting sebagai pusat pembelajaran berbasis praktik. Dengan kluster dan korporasi, P4S diharapkan jadi penggerak transformasi pertanian di lapangan.
“P4S ujung tombak pengembangan kapasitas SDM. Penguatan kluster dan korporasi membuat P4S menjadi pusat inovasi, inkubator usaha tani, sekaligus penggerak regenerasi petani,” ungkap Santi. Ia menekankan sinergi pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi vokasi, dan P4S harus terus diperkuat.
Kepala BBPKH Cinagara Inneke Kusumawaty menambahkan, tantangan swasembada pangan tidak bisa dihadapi parsial, tapi butuh kolaborasi lintas sektor dengan pendekatan hulu–hilir terintegrasi.
“Diperlukan sinergi dan integrasi dari hulu hingga hilir agar pembangunan pertanian berjalan efektif dan berkelanjutan,” jelas Inneke. Ia menekankan pengembangan kluster pertanian dan korporasi petani sebagai fondasi P4S. Kluster berperan konsolidasi lahan, efisiensi produksi, dan peningkatan produktivitas, sementara korporasi memperluas akses pembiayaan, sarana, jejaring pasar, dan kepastian offtaker melalui skema bagi hasil adil.
Melalui kegiatan ini, BBPKH Cinagara menegaskan komitmen memperkuat P4S sebagai pusat belajar masyarakat tani sekaligus motor kolaborasi pengembangan kluster dan korporasi. Upaya ini diharapkan mendorong swasembada pangan berkelanjutan dan mendukung program strategis nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis.









Comment