by

Perkuat Kompetensi Teknis, UPT Pelatihan Kementan Ajak Peserta Pelatihan Terjun Langsung ke Lapangan

MARGOPOST.COM | JAKARTA — Dalam rangka memperkuat kapasitas dan kompetensi para tenaga medik veteriner, peserta Pelatihan Dasar Medik Veteriner yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara melakukan kunjungan lapang ke Dinas Kesehatan Hewan Provinsi DKI Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pembelajaran praktis untuk memahami penerapan sistem kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) di lapangan, sekaligus menjadi bentuk sinergi antara lembaga pelatihan dengan instansi pemerintah daerah dalam memperkuat sistem kesehatan hewan nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam arahannya menekankan pentingnya profesionalisme dan kesiapsiagaan tenaga veteriner dalam menghadapi potensi ancaman penyakit hewan menular.

“Kesehatan hewan adalah bagian integral dari kesehatan nasional. Veteriner yang kuat berarti rakyat yang sehat. Pemerintah terus berkomitmen memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang ini agar Indonesia mampu menjaga keamanan pangan asal hewan serta mencegah penyebaran penyakit zoonosis yang berdampak luas,” ujar Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menuturkan bahwa sumber daya manusia pertanian, termasuk tenaga medik veteriner, memegang peran kunci dalam memastikan keamanan produk hewan.

“Melalui pelatihan berbasis praktik seperti, kami ingin mencetak tenaga profesional yang adaptif terhadap tantangan Kesehatan hewan dan Kesehatan Masyarakat veteriner serta perubahan sistem pangan global,” tegas Santi.

Kunjungan lapang ini didampingi secara langsung oleh Widyaiswara BBPKH Cinagara, drh. Fera Aryanti, dan berfokus pada berbagai aspek penting dalam pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, meliputi surveilans dan pengendalian penyakit hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan, kesejahteraan hewan serta penanganan hewan terlantar, hingga laboratorium dan pemeriksaan diagnostik.

Fera Aryanti menjelaskan bahwa kegiatan observasi lapangan ini menjadi wadah bagi peserta untuk melihat langsung implementasi berbagai program strategis kesehatan hewan. “Dari observasi ini, peserta mempelajari secara langsung mengenai berbagai program strategis seperti vaksinasi rabies dan surveilans penyakit menular seperti Avian Influenza, Brucellosis, dan Leptospirosis, hingga pelaporan berbasis sistem iSIKHNAS,” ujar Fera.

“Tak hanya itu, peserta juga belajar mengenai pengawasan Rumah Potong Hewan (RPH), sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV), serta penerapan prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dalam rantai pangan asal hewan. Sehingga semuanya dipelajari secara komprehensif,” tambahnya.

Melalui kegiatan lapang ini, diharapkan peserta pelatihan dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan analisisnya dalam mendukung penerapan kebijakan kesehatan hewan nasional secara profesional, berintegritas, dan berbasis ilmu pengetahuan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *