by

Kementan Gencar Implementasikan Pertanian Presisi dan Program Andalan Smart Farming

MARGOPOST.COM | Bogor – Untuk meningkatkan produktivitas,  Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong sumber daya manusia (SDM) pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan inovasi dan teknologi pertanian.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si. MH. mengatakan “sistem dan alat pertanian modern berbasis teknologi akan menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan di masa mendatang”.

“Pertanian tidak mungkin tanpa teknologi, tidak mungkin tanpa inovasi. Pertanian harus bisa beradaptasi agar mampu mencapai target yang ada. Ke depannya perubahan iklim juga menjadi tantangan dan kita tidak bisa menjawab tantangan ini tanpa teknologi”. ujar Mentan SYL.

Pada waktu yang berbeda Mentan mengungkapkan bahwa “cara-cara baru seperti penggunaan mekanisasi pertanian, traktor tanpa awak, drone dan robot tanam padi serta teknologi digital lain berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Thing (IoT). Ini akan menjadi arah kebijakan pembangunan pertanian dan mendorong sektor ini agar mampu bersaing hingga memenangkan persaingan di kancah global” tegas Mentan SYL kembali.

Dalam acara Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot (OTS) volume 07 yang dilaksanakan di BBPKH Cinagara,  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelaku usaha tani yang rajin mengadopsi inovasi teknologi akan berkembang lebih maju dan modern dibandingkan pelaku usaha tani yang tidak mengadopsi teknologi.

“Perkembangan inovasi dan teknologi pertanian harus segera dipahami dan di implementasikan, khususnya petani milenial”, ujar Kabadan Dedi.

Contoh teknologi pertanian yang smart farming adalah dengan menggunakan green house, beliau berharap dengan smart farming dapat mendongkrak produktivitas pertanian.

Salah satu upaya penguatan SDM pertanian oleh BBPSDMP melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara yaitu dengan melakukan pembinaan kelambagaan P4S, diantaranya dengan mengidentifikasi serta menumbuhan kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya (P4S) baru di Wilayah Daerah istimewa Yogyakarta.

Salah satu P4S yang telah mengembangkan teknologi inovasi pertanian yaitu P4S Pasir Makmur yang diketuai oleh Bapak Sumarna. P4S Pasir Makmkur dari Bantuk D.I. Yogyakarta ini telah berinovasi dengan merubah lahan pasir yang gersang menjadi lahan pertanian yang subur dengan berbagai jenis tanaman pertanian, yang dinamakan Inovasi Irigasi Kabut Bantul (INSAB).

“Sistem INSAB ini dilengkapi dengan sensor suhu dan kelembaban tanah sehingga kalau suhu dan kelembaban berkurang dapat menyiram tanaman dengan sendirinya, sistem ini juga dapat mengendalikan hama tanaman”, jelas Sumarna.

Menanggapi hal tersebut kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. mengatakan “setiap P4S memiliki inovasi tersendiri dan diharapkan teknologi yang ada dapat lebih mudah dimengerti oleh petani. Kami menggunakan pendekatan senioritas jadi yang senior membantu yang junior. Tahun 2023 BBPKH Cinagara sudah melakukan seleksi petani milenial untuk mendapatkan surat kelembagaan dan ini diperlukan niat dan semangat”, jelas Wasis.

Selain P4S Pasir Makmur Bantul D.I. Yogyakara, juga dihadirkan P4S Warga Gemilang yang diketuai oleh Tofari. Milenial alumni IKAMAJA ini telah menerapkan smart farming di dalam usahanya. Apa yang talah dilakukan terbukti dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

Menurut Tofari walaupun Smart farming agak mahal akan tetapi itu mendorong petani milenial menjadi mandiri dan modern. Dengan adanya smart farming produktivitas meningkat karena semua sistem terkontrol untuk kuantitas, kualitas dan juga kontinuitasnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *