MARGOPOST.COM | MAGELANG – Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara bekerja sama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang (YOMA) resmi menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Animal Welfare Officer (AWO) perdana.
Kegiatan berlangsung pada 25–29 Agustus 2025 ini diikuti oleh 61 peserta dari Jurusan Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan YOMA.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pengembangan SDM merupakan kunci utama untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Kami menempatkan pengembangan SDM sebagai prioritas utama. Melalui pelatihan-pelatihan yang relevan dan berbasis kompetensi, kita bisa mencetak generasi muda pertanian yang tidak hanya terampil, tetapi juga berdaya saing global,” ujar Mentan Amran.
Sejalan dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa lulusan dari lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian harus siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
“Lewat pelatihan, mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga langsung berhadapan dengan praktik di lapangan. Ini adalah wujud dari kurikulum pendidikan vokasi yang kami terapkan, yaitu 70% praktik dan 30% teori,” jelasnya.
Santi menambahkan, lulusan kita harus menjadi agen perubahan yang membawa perbaikan, salah satunya dalam hal kesejahteraan hewan, yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu produk peternakan dan kesejahteraan para peternak.
Pelatihan dibuka secara resmi, Senin (25/8/2025) oleh Wakil Direktur II Polbangtan YOMA, Budi Purwo, dan dihadiri oleh Kapoksi Penyelnggaraan Pelatihan BBPKH Cinagara, widyaiswara BBPKH, narasumber dari Direktorat Kesmavet PKH drh. Puguh, serta unsur pimpinan dan panitia Polbangtan YOMA.
Dalam sambutannya, Budi Purwo menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan kompetensi mahasiswa, khususnya di bidang kesejahteraan hewan.
“Isu kesejahteraan hewan menjadi perhatian global. Dengan pelatihan ini, kami ingin melahirkan tenaga terampil yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap menerapkan standar AWO di lapangan,” ungkap Budi.
Selama lima hari, peserta mendapatkan pembelajaran berbasis kurikulum 40 jam pelajaran (JP) yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kurikulum ini sebelumnya telah disusun bersama antara Direktorat Kesmavet PKH, Polbangtan YOMA, dan BBPKH Cinagara, sehingga sesuai dengan kebutuhan industri dan standar profesi di bidang kesejahteraan hewan.
Sebagai bagian dari praktik lapang, peserta akan melakukan kunjungan ke Taman Ternak Sapi Maroon di Temanggungserta Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Magelang, yang telah menerapkan prinsip-prinsip Animal Welfare Officer secara konsisten. Dengan pendekatan ini, peserta diharapkan mampu mengamati secara langsung implementasi standar kesejahteraan hewan dalam kegiatan peternakan dan pemotongan hewan.
Kapoksi Penyelenggaraan Pelatihan BBPKH Cinagara Wilmy Rahmah Wirondas menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk menghadirkan program pelatihan AWO secara berkelanjutan.
“Pelatihan ini adalah yang pertama, dan kami yakin akan menjadi model pengembangan kompetensi AWO di masa depan. Kolaborasi antara Polbangtan YOMA dan BBPKH Cinagara diharapkan melahirkan lulusan yang kompeten, profesional, dan siap bersaing di dunia kerja,” jelas Wilmy.
Dengan pelatihan perdana ini, Kementerian Pertanian melalui BBPKH Cinagara dan Polbangtan YOMA menegaskan komitmennya dalam memperkuat SDM pertanian, khususnya di bidang kesejahteraan hewan, sehingga mampu menjawab tantangan nasional maupun internasional dalam penyediaan produk peternakan yang sehat, aman, dan berdaya saing.


								
																
															






Comment