by

Titik Api Semburan Sumur Minyak di Aceh Timur Sulit Dipadamkan, Harus Gunakan Cara Ini

BANDA ACEH – Petugas pemadam kebakaran belum berhasil menggunakan armadanya untuk menjinakkan titik api tambang minyak tradisional di Gampong Pasi Putih, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur yang meledak.

Karena itu, pemadaman harus dilakukan dengan menggunakan semen untuk munutup lubang semburan minyak tersebut.

“Informasi terakhir, tadi titik api belum berhasil dipadamkan dengan menggunakan armada kebakaran. Itu harus dilakukan dengan menggunakan semen dicor lobang semburan minyak,” kata Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf di Banda Aceh, Rabu (25/4/2018).

Menurut Irwandi, peristiwa kebakaran akibat semburan minyak di lokasi tambang minyak trasional yang dikelola warga kali ini merupakan yang terparah. Setidaknya banyak orang meninggal dan puluhan orang mengalami luka bakar.

“Peristiwa kebakaran di lokasi tambang minyak tradisional warga itu sudah beberapa kali terjadi sebenarnya. Tapi kali ini yang paling parah dan banyak korban,” kata Irwandi.

Untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tak berulang, ia menginstruksikan kepada polisi segera menutup sementara semua lokasi tambang minyak tradisional di Aceh.

“Seluruh tambang minyak tradisional kita tutup sementara, untuk mencegah peristiwa yang tak kita inginkan. Karena selama ini memang pertambangan minyak tradisional menjadi sumber pendapatan warga,” tuturnya.

Selama lokasi pertambangan minyak tradisonal ditutup, pemerintah akan mencari solusi pengelolaan dan pengawasan lokasi tambang minyak tradisional yang selama ini dikelola masyarakat.

“Seperti usulan anggota DPRA, Pemerintah Aceh akan mencari format terhadap pengelolaan dan pengawasan lokasi tambang minyak warga. Karena selama ini, warga menggantungkan mata pencaharian di situ, kalaupun ditutup harus ada solusi,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menambahkan, upaya pemadaman titik api di lokasi semburan minyak sudah dikoordinasikan dengan Pertamina.

“Dinas Pertambangan dan Energi, BPBA sudah ke lokasi untuk pemadaman. Sementara seluruh korban luka bakar yang selamat sudah dilarikan ke rumah sakit,” tutupnya.

Dilokasi Terpisah, Camat Ranto Peureulak, Aceh Timur, Saiful mengatakan, korban meninggal dunia akibat kebakaran sumur minyak di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, sekitar 15 orang.

“Jumlah korban meninggal sekitar 15 orang,” ungkap Saiful kepada Serambinews.com, Rabu (25/4/2018) di lokasi kejadian.

Selain itu, ungkap Saiful, di lokasi sumur minyak yang terbakar diduga masih ada mayat yang belum berhasil dievakuasi.

“Diperkirakan masih ada, tapi jumlahnya belum diketahui,” ungkap Saiful.

Proses evakuasi jenazah tersebut, jelas Saiful, terkendala karena api sangat panas.

Diperkirakan, jenazah berada pada sekitar sumur minyak yang terbakar dengan jarak sekitar 5-10 meter.

Skenario Pemadaman Sumur Terbakar di Aceh Timur

Sebuah skenario pemadaman sumur minyak tradisional yang terbakar, Rabu (25/4/2018) di Dusun Bhakti, Gampong Pasi Putih, Ranto Peureulak, Aceh Timur, tengah dipersiapkan pihak Medco, perusahaan pertambangan yang sedang beraktivitas di Aceh Timur.

Pihak Medco bahkan sudah menyampaikan skenario itu dalam bentuk advice (saran) kepada Bupati dan Muspida, Aceh Timur, menunggu pihak Pertamina EP tiba di lokasi kejadian dan bertindak sesuai dengan standar Pertamina dalam menangani sumur minyak ilegal yang terbakar.

Skenario tersebut diungkapkan Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Marzuki Daham, kepada Serambi, Rabu (25/4/2018) siang setelah ia peroleh dari pihak Medco.

Medco adalah perusahaan pertambangan yang diminta khusus oleh Kepala BPMA untuk memblokir rembetan minyak campur api sekaligus untuk memadamkan sumur minyak tradisional yang terbakar itu.

Karena jarak Medco ke lokasi kebakaran lumayan dekat. Kurang lebih 1,5 jam perjalanan darat dari mobil.

Skenario penanganan lokasi yang terbakar itu adalah sebagai berikut:

1. Tetapkan Zona Aman

– Zona 1 adalah 50 meter dari well (sumur)

– Zona 2 adalah 150 meter dari well

2. Evakuasi warga sekitar well

3. Stop aktivitas di sumur-sumur warga (karena ada indikasi muncul semburan di sumur yang lain)

4. Bersihkan area well dari titik api (menggunakan heavy equipment)

5. Membangun tanggul setinggi minimal 1 meter di sekeliling sumur radius 50 meter.

Menurut Marzuki Daham, sebelum fix rencana pemadaman berdasarkan skenario yang disusun itu, pihak Medco menyarankan sumur yang terbakar itu tetap dibiarkan dalam kondisi terbakar untuk mengurangi rembetan maupun daya letupnya.

Pihak Medco juga menyampaikan kepada Marzuki Daham bahwa siang ini hujan lebat mengguyur lokasi kebakaran dan diharapkan dapat mengurangi kobaran api dan efek superpanas yang ditimbulkannya. (Serambinews.com/hdr)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *