by

TINDAK NYATA BPPSDMP KEMENTERIAN PERTANIAN TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI INSEMINASI BUATAN BAGI NON APARATUR

MARGOPOST.COM | Bogor – Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo. SH.M.Si.MH menjelaskan bahwa pertanian Maju, Mandiri, Modern mensyaratkan adanya proses pembelajaran yang tak pernah berhenti. Dua hal penting adalah proses learning lewat sekolah dan unlearning melalui percontohan hal ini dikuatkan oleh pernyataan kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi yang mengatakan keberhasilan pembangunan pertanian tak lepas dari peran semua pihak.
SDM pertanian memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung program pembangunan pertanian dalam mewujudkan hal tersebut BPPSDMP menekankan kepada UPT pelatihan untuk berperan aktif dalam mewujudkan perannya selaku penyelenggara pelatihan yang secara langsung terjun dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Salah satu upaya dalam kegiatan pengembangan sektor peternakan adalah peningkatan populasi sapi dan kerbau yang merupakan suatu bagian yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian.
Upaya peningkatan populasi maupun produktivitas sapi merupakan tantangan besar bagi pemerintah karena menyangkut ketersediaan dan ketahanan pangan asal hewan sehingga diperlukan upaya terpadu yang bersifat masif dan melibatkan lebih banyak partisipasi masyarakat maupun stakeholder terkait. Pemerintah menangkap tantangan ini dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting program ini selanjutnya dikenal sebagai upaya khusus indukan sapi atau kerbau wajib bunting (UPSUS SIWAB) dan pada tahun 2020 berganti nama menjadi SIKOMANDAN dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian nomor 17 tahun 2020 tentang peningkatan produksi sapi dan kerbau komoditas andalan negeri. Kebijakan pemerintah adalah untuk mengejar Swasembada daging sapi yang ditargetkan sampai tahun 2026 bisa tercapai namun program tersebut harus direspon dan dikerjakan dengan baik dalam rangka mendukung program SIKOMANDAN dibutuhkan pemberdayaan petugas dan peternak melalui pelatihan mengenai aplikasi teknologi reproduksi perbaikan teknologi reproduksi dan bibit sapi sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu genetik (genetik improvement) melalui seleksi pembentukan ternak komposit maupun upgrading yang dapat dilakukan dengan perkawinan alam maupun IB.


Terkait dengan program SIKOMANDAN pada hari Selasa 09 – 27 Agustus 2022 BPPSDMP melalui salah satu UPT pelatihan di Bogor yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara-Bogor bekerjasama dengan SMK-PP Padang Mangatas melakukan pelatihan teknis inseminasi buatan bagi siswa (non aparatur) yang bertujuan (1). Meningkatkan pengetahuan keterampilan sikap dan kemandirian inseminator dalam melaksanakan tugas di wilayahnya. (2). Menyediakan inseminator yang mampu melaksanakan tugasnya dengan efektif efisien dan hasil dalam memperkecil S/C (service per conception) dan memperpendek (calving interval). Pelatihan dibuka oleh Kepala BBPKH Cinagara Dr. Wasis Sarjono S.PT., M.Sc, dan dihadiri oleh Kepala sekolah SMK-PP Padang Mangatas Sarbaini S.Pt., MP dan Kepala BPTU Padang Mangatas Dani, S.Pt., M.Sc. Narasumber pada pelatihan tersebut berasal dari BBPKH dengan widyaiswara Dr. drh. E Setiawati, M.P. pengajar SMK-PP Padang Mangatas, BPTU-HMT Padang Mangatas, BIBD Provinsi Padang dan praktisi. Pelatihan teknis inseminasi buatan ini diikuti oleh 33 orang peserta yang berasal dari 25 siswa SMK-PP Padang Mangatas dan 8 orang dari dinas pertanian di wilayah provinsi Sumatera Barat.
Adapun materi yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPKH Cinagara meliputi (1). Merencanakan kebutuhan semen beku dan penanganan semen beku. (2). Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan. (3). Pencatatan dan evaluasi hasil IB. (4). Melaksanakan Inseminasi Buatan kegiatan Inseminasi Buatan yang dilaksanakan secara terprogram dan berkesinambungan merupakan salah satu persyaratan dalam upaya pencapaian program SIKOMANDAN yang berdampak pada terciptanya efisiensi parameter reproduksi sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah meliputi service perconception 1.6 kali dan konsep conception rate (angka kebuntingan) 70%.
Semoga melalui Bimbingan Teknis Inseminasi Buatan ini akan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan para peserta menjadi Inseminator yang kompeten dalam melakukan Inseminasi Buatan guna tercapainya optimalisasi efisiensi reproduksi sapi dan kerbau dan peningkatan populasi di wilayah Provinsi Sumatera Barat yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan peternak (E. Nia Setiawati/BBPKH Cinagara).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *