by

Siapkan Tenaga Kerja di Masa Perubahan Industri

MARGOPOST.COM  |  YOGYAKARTA – Indonesia berbenah menyiapkan diri menyambut Revolusi Industri 4.0. Akan banyak terjadi perubahan. Tak terkecuali lapangan kerja. Apakah dunia pendidikan sudah menyiapkan lulusannya menghadapi perubahan ini?

Pertanyaan itu mengemuka dalam diskusi publik bertajuk ‘Tantangan Universitas Menyikapi Generasi 4.0’. Diskusi yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Universitas Gajah Mada (UGM) berlangsung di Hall Gedung Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM, Yogyakarta, Senin (25/3/2019).

Pada era Industri 4.0, akan terjadi otomasi besar-besaran dimana antar komputer bisa saling berkomunikasi melalui cloud server. Namun peran manusia masih sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan dan menjadi perancang sistemnya.

Saat ini, pemerintah tidak hanya menyiapkan infrastruktur menyambut industri 4.0. Pemerintah telah menyusun dan merancang strategi menghadapi era ini. Tahun 2030, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi 10 negara terbesar dan menyerap 10 juta tenaga kerja dan lapangan kerja.

Target ini merupakan bentuk optimisme dalam mengahadapi perubahan industri yang terjadi. Beberapa lapangan pekerjaan baru akan muncul dalam industri ini.

“Yang dibutuhkan kedepan bukan berlomba kecepatan teknologi, melainkan kecepatan dan ketrampilan diri untuk menjadi pemenang. Ubah potensi jadi aksi,” ujar Deputi II KSP Yanuar Nugroho.

Pemerintah telah menyiapkan infrastruktur Indonesia secara optimal. Bersamaan dengan kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia juga akan dioptimalkan dengan fasilitas yang diberikan pemerintah.

“Yang paling penting adalah mengubah pola pikir manusia Indonesia. Pemerintah butuh seribu lebih anak muda untuk bisa melahirkan seribu start up,” jelas Yanuar.

“Mahasiswa dituntut berpikir kritis dan multi disiplin. Mereka harus berlomba mengasah kemampuan, seperti kemampuan bahasa Inggris, teknik informatika, dan skil berkomunikasi,” ujar Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto S.T, pada acara diskusi itu.

Wikan mengingatkan, dalam menghadapi era industri baru, lawan kompetensi bukan hanya orang. Robot atau teknologi selain bisa menjadi kawan, juga bisa menjadi lawan nantinya. “Pemahaman dan pelatihan industri 4.0 yang diberikan Universitas kepada mahasiswa penting dilakukan,” ucap Wikan.

Diskusi ini dihadiri oleh 300 peserta dari berbagai departemen di Sekolah Vokasi UGM. Peserta tampak antusias dengan persoalan yang akan mereka hadapi ini hingga sesi terakhir diskusi./RD

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *