by

Polisi Selidiki Dugaan Penyelundupan Elpiji 3 Kg yang Diangkut KM Amelia

MARGOPOST.COM | — Polisi tengah menyelidiki dugaan penyelundupan elpiji 3 kg bersubsidi yang diangkut KM Amelia. Lebih dari 300 tabung elpiji yang dibawa dari kapal tersebut untuk dijadikan barang bukti. KM Amalia diketahui meledak pada Selasa (15/2) malam lalu.

Keterangan diperoleh merdeka.com, pascaledakan KM Amelia, polisi mengamankan 380 tabung elpiji berbagai ukuran berjumlah 297 tabun elpiji 3 kg, 81 tabung elpiji ukuran 12 kg serta 5 tabung elpiji Bright Gas ukuran 5,5 kg.

KM Amelia sendiri meledak saat hendak membawa ratusan elpiji, BBM dan sembako ke Bidukbiduk, kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Muncul dugaan ratusan elpiji ukuran 3 kg itu diselundupkan dari Samarinda ke Bidukbiduk. Pengiriman dalam jumlah besar itu diduga menjadi pemicu kelangkaan elpiji 3 kg di Samarinda. Padahal wilayah Kabupaten Berau memiliki kuota elpiji 3 kg tersendiri dari Pertamina.

Dermaga Sei Mahakam, lokasi KM Amelia meledak diduga sebagai pelabuhan tak resmi alias ilegal. Namun, polisi masih menyelidiki legalitas dari dermaga yang berlokasi di Jalan KH Mas Mansyur itu.

“Status dermaga, kita koordinasi dengan KSOP. Juga dengan elpiji itu subsidi atau bukan, kita sedang koordinasikan dengan Pertamina,” kata Wakil Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Triyanto saat ditanya wartawan, Jumat (8/2).

Pada label pada katup pengaman tabung gas, tertera label salah satu agen besar penyalur elpiji di Samarinda. Triyanto tidak membantah temuan itu. “Iya, kita lagi koordinasi dengan Pertamina, siapa sebenarnya yang mendistribusikan tabung gas itu,” terang Triyanto.

Diketahui, ledakan besar terdengar dari KM Amelia, kapal bermuatan sembako dan gas elpiji rute Samarinda menuju Bidukbiduk kabupaten Berau, saat bersandar di dermaga Sungai Mahakam, Selasa (5/2) malam. Seketika kapal hancur. Peristiwa itu menewaskan 3 orang ABK./merdeka/ratu

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *