by

Mangga Arum

KUPANG , MargoPost.com –   Jenis mangga yang diusahakan masyarakat adalah mangga : Arummanis, golek, E2R2, Kid Palmer, Irwins, McCinthos. Khusus untuk jenis mangga E2R2, Kid Palmer, Irwins dan McCinthos masih dalam tahap uji coba di Desa Tesabatan. Bibitnya didatangkan dari Balai Benih Hortikultura Kabupaten Kupang yang berlokasi Kelurahan Nonbes di Kecamatan Amarasi.

Lahan yang digunakan untuk penanaman mangga adalah lahan milik masyarakat Pengolahan lahan dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tenaga kerja manusia dari keluarga petani. Pada umumnya pengolahan lahan dilakukan dengan cara mencangkul, dengan maksud agar akar rerumputan liar kering dan mati. Di samping itu hama yang terdapat di balik gumpalan tanah dapat keluar dan mati. Tanah dengan kadar asam sekitar 5.5 sampai 7.5 sangat baik bagi pertumbuhan mangga. Lahan yang telah dibersihkan, dilanjutkan dengan penggalian lubang berukuran 0,1 x 0,1 x 0,1 m yang berjarak antar lubang 6 x 8 sampai 8 x 10 m, sehingga dalam 1 Ha lahan dapat ditanami 125 – 208 anakan. Namun menurut persyaratan teknis jarak tanam yang baik adalah 10 x 10 m sehingga dalam 1 Ha lahan dapat ditanami 100 anakan.

Dalam analisis investasi ini digunakan asumsi penanaman 200 anakan per Ha. Pada umumnya pemeliharaan mangga dilakukan dengan penyiangan dan pemupukan. Pada umur 1 – 2 tahun jumlah pupuk kompos bercampur tanah diberikan sebanyak 10 kg per pohon. Pada umur 2,5 tahun jumlah kompos bercampur tanah diberikan 5 kg per pohon. Untuk pengendalian hama, misalnya lalat buah disemprotkan bahan campuran gula pasir 0.9 kg, sodium fluosilicat 0.30 kg dilarutkan dalam air 15 liter.

Penyemprotan dilakukan pada buah dan daun mangga. Untuk pencegahan wereng dilakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida seperti Cymbush, Phosdrin atau Diazinon sebanyak 3 kali seminggu. Di Kecamatan Amarasi, biasanya dilakukan pengasapan seminggu 4 kali.

Dari hasil pemeliharaan seperti di atas, produksi yang diperoleh dari mangga Arummanis dan Golek berkisar 200-300 buah (rata-rata 250 buah) per pohon, sedangkan E2R2 sebanyak 70-130 buah (rata-rata 100 buah) per pohon. Dengan demikian, produksi per Ha dapat mencapai 31.000 buah (jarak tanam 8 x 10m) dan 52.000 buah (jarak tanam 6 x 8 m). Dalam setiap kg terdapat ± 3 buah, berarti dari setiap Ha diperoleh hasil sebesar ± 10,4 – 17,3 ton.

Sedangkan untuk varietas E2R2 dengan berat ± 1 kg per buah, dari 1 Ha lahan diperoleh hasil sebanyak 100 pohon x 100 buah = 10.000 buah atau 10 ton. Dalam analisis ini varietas mangga yang digunakan adalah Arummanis dengan 11 produksi sebagai berikut : pada tahun I produksi (tahun investasi ke 4) 50% populasi yang berbuah sebanyak 20% dari produksi tertinggi per pohon. Pada tahun ke 3 produksi = 100% populasi telah berbuah sebanyak 47%.//Put

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment