by

KURSUS PETANI MILENIAL DALAM MENDUKUNG PROGRAM KONSTRATANI DI BPP WILAYAH VI CARINGIN BOGOR

MARGOPOST.COM | Bogor – BBPKH sebagai salah satu UPT Pelatihan di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian RI, melaksanakan pedampingan bagi BPP model dalam mendukung program Konstratani. BPP wilayah VI Caringin Bogor sebagai salah satu BPP model binaan BBPKH Cinagara Bogor karena lokasinya yang berdekatan dengan balai. Kegiatan pembinaan di BPP ini dilakukan oleh tim dari BBPKH Cinagara yang terjadwalkan setiap bulannya berjumlah 3 kali pembinaan.

Monitoring model BPP Kostratani yang dimulai dengan kegiatan penetapan lokasi BPP hingga implementasi pelaporan hasil kegiatan pogram utama Kementerian Pertanian  telah dilakukan dan seluruh bukti /evidence dari kegiatan tersebut sudah lengkap.  Tentunya seluruh kegiatan tersebut telah dilakukan oleh BPP Wilayah VI Caringin secara bertahap dengan bimbingan dan koordinasi dari tim LO BPPKH Cinagara, semua kegiatan tersebut dibuktikan dengan evidence berupa data, laporan dan foto kegiatan dengan open camera. Data, laporan dan foto kegiatan tersebut telah dilaporkan ke tim update monitoring model BPP Konstratani.

Selain kegiatan pembinaan yang dilakukan di wilayah VI caringin juga dilakukan kegiatan kursus petani milenial yang dilaksanakan di Desa Tugujaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor . Kelompok Tani Neglasari Jaya Mandiri adalah salah satu kelompok tani yang berada dalam pembinaan BPP wilayah VI caringin bogor.  Kegiatan kursus petani milenial ini merupakan kegiatan pembinaan dari BPP wilayah VI Caringin kepada kelompok tani atau gabungan kelompok tani yang ada di kabupaten bogor. Dalam pertemuan ke 6 kursus petani milenial ini  Tim dari BBPKH Cinagara berkesempatan memberikan materi mengenai pembuatan pupuk organik ( Pengolahan Limbah Peternakan ).  Dalam kegitan kursus petani milenial ini dihadiri oleh DistanBun Korluh Wilayah Ciawi bapak Edhi, SP, Bapak Muhamad Casroni selaku penyuluh dan tak lupa peserta petani milenial yang berjumlah 25 orang yang rata rata 90 % anggotanya masih berusia muda.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak penyuluh dan anggota Kelompok Tani Neglasari Jaya Mandiri diperoleh informasi bahwa masing-masing anggota kelompok memilki usaha pertanian holtikultura. Hasil produksi pertanian holtikultura , setiap harinya dipasarkan di wilayah sekitar bogor, selain berusaha pertanian ada juga anggota kelompok yang memiliki usaha peternakan kambing dan domba dengan rata rata kepemilikan ternak sebanyak 5 – 15 ekor untuk setiap anggotanya serta usaha ternak kelinci. Melihat potensi usaha pertanian yang ada dan ditunjang oleh ketersediaan bahan limbah petanian berupa pupuk kandang yang selalu tersedia, maka perlu kiranya sentuhan teknologi dalam hal pengolahan pupuk organik agar penggunaan pupuk organic yang telah diolah lebih optimal sehingga hasil produksi holtikultura yang dihasilkan lebih tinggi dari biasannya dan kualitas produk yang dihasilkan lebih baik dan lebih sehat.

Untuk itu salah satu dari TIM BBPKH Cinagara Bogor , Yuniawan, S.Pt, M.Sc memberikan materi mengenai pengolahan dan pembuatan pupuk organic.  Materi yang disampaikan  antara lain : pentingnya bahan organik untuk lahan pertanian, pentingnya produk hasil pertanian (holtikultura) yang organic dan aman dikomsumsi bagi manusia, pengetahuan bahan – bahan limbah pertanian sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik , pengetahuan bahan activator dalam pembuatan pupuk organik dan identifikasi potensi dari ketersediaan bahan dasar pupuk organik.

Hasil dari kursus petani milenian ini adalah terciptanya produk pupuk organik  dari Kelompok Tani Neglasari Jaya Mandiri yang dapat digunakan oleh anggota kelompok itu sendiri dan pupuk organik  yang diproduksi dapat juga  dipasarkan di sekitaran wilayah bogor.  Tidak hanya hasil produksi holtikultura saja, juga dapat menghasilkan olahan pupuk organic yang laku dipasaran .

Kegiatan pendampingan program Konstratani di BPP model wilayah VI caringin ini sejalan dengan statement dari bapak MENTAN, Syahrul Yasin Limpo yang mengungkapkan bahwa kostratani akan menjadikan BPP sebagai Pusat pembangunan  Pertanian yang melibatkan seluruh pelaku pertanian yang ada di kecamatan.  Juga diperkuat oleh statemen  Kepala Badan BPPSDMP, Bapak Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, beliau menekankan bahwa BPP model Konstratani ditargetkan menjadi Pusat data dan informasi serta sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan. Untuk itu  perlu adanya suatu gebrakan pola kerja yang tadinya biasa biasa  saja menjadi luar biasa. (Yuniawan).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *