LONDON (MARGOPOST) – Manajer Manchester City Pep Guardiola mengatakan “tidak mungkin” bagi timnya untuk melewati musim tak terkalahkan setelah menang 2-1 di Huddersfield Town pada hari Minggu (26/11). City berada dalam kondisi menakjubkan dengan 37 poin dari kemungkinan 39 musim ini dan tidak terkalahkan dalam 26 pertandingan di semua kompetisi yang kembali ke masa lalu.
Anehnya untuk saingan gelar mereka, tim asuhan Guardiola tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, meski petenis Spanyol itu cepat menolak anggapan bahwa City bisa menandingi Arsenal, yang merupakan satu-satunya tim yang mengakhiri kampanye Liga Primer yang tak terkalahkan.
Dengan satu pertandingan dalam seminggu, Anda cenderung tidak menurunkan poin, tapi dengan tiga pertandingan dalam satu minggu dan empat kompetisi, tidak mungkin. “Ketika itu terjadi, saya ingin melihat bagaimana reaksi kita. “Delapan belas kemenangan berturut-turut menakjubkan, termasuk 11 kemenangan Premier League berturut-turut.
Kami berada pada saat yang tepat, ini adalah kemenangan besar dalam pertandingan Liga Primer yang sesungguhnya.” Arsenal 2003-04 Invincibles, tim asuhan Jose Mourinho Chelsea yang memenangi 95 poin Premier League pada musim berikutnya, dan Manchester United yang terinspirasi Cristiano Ronaldo 2007-08 termasuk di antara tim yang disebut-sebut sebagai Liga Primer terbesarnya.
Manchester City merayakan gol kedua mereka di pertandingan dengan Huddersfield Town. Cerita terkait Sepakbola: Manchester City dengan angka Tapi City sekarang tertanam kuat dalam debat tersebut dan, dengan keunggulan delapan poin setelah 13 pertandingan, mereka telah mencapai tingkat kinerja yang belum pernah terjadi sebelumnya di Liga Primer. Sementara kenaikan mereka yang tampaknya tak terbendung telah dibangun atas serangan mereka yang tak tertahankan, itu adalah ketahanan yang membuat mereka mengalahkan Kingston Huddersfield yang telah maju untuk meraih kemenangan berturut-turut ke-18 mereka.
Kota yang memiliki arsenal menyerang beberapa sisi di dunia sepak bola bisa mencocokkan, tapi mungkin itu bentuk pemain sayap Inggris mereka yang diremajakan Raheem Sterling yang akan menyenangkan Guardiola. Pemain berusia 22 tahun itu telah berjuang untuk konsistensi sejak pindah uang besarnya dari Liverpool pada tahun 2015, namun saat ini telah mencetak 12 gol dalam 18 penampilan di semua kompetisi – kembalinya terbaiknya dalam satu musim pun.
Pada hari Minggu, ia berada di jantung permainan terbaik City, memenangkan penalti untuk equalizer Sergio Aguero sebelum membundel rumah pemenang di menit ke-84. “Ini bukan hanya tentang berapa banyak gol yang dia nilai atau berapa banyak peluang yang dia ciptakan,” kata Guardiola. “Ini juga tentang bagaimana dia menjaga bola dan gerakannya Dia masih muda dan kami bisa memperbaiki dirinya untuk menjadi pemain yang lebih baik Kami sangat senang dengan penampilannya.” (dari berbagai sumber)
Comment