by

Sinergitas Penyuluh dan Poktan dalam Ubinan Padi dalam Pandemi Covid-19

MARGOPOST.COM | Bogor – Pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan entah akan berakhir sampai kapan, pemberitaan yang terus menerus sehingga selalu menjadi tranding topik di negeri ini. Awal bulan ramadhan yang penuh berkah ini ada kabar baik datang dari  Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas, para penyuluh pendamping dan petani tak berhenti untuk memberikan yang terbaik untuk negeri. Mengingat apa yang pernah disampaikan menteri pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk memerintahkan jajaran kementerian pertanian untuk tetap berkerja agar pertanian tidak berhenti dalam menghadapi bulan suci ramadhan dan juga tentunya hari raya Iedul fitri dengan memastikan agar kebutuhanpangan dimasyarakat slalu tersedia dan tercukupi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani sesuai arahan Menteri Pertanian RI. Dedi Nursyamsi juga menegaskan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa terletak di ketersediaan pangan, meskipun pandemi covid-19 belum berhenti petani tetap semangat untuk menanam, mengolah dan juga panen agar membuktikan bahwa pertanian tidak berhenti. “Penyuluh juga tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya lahan sampai masa panen dan prosesnya tetap dapat berjalan dengan baik”, Ujar Dedi.

Berdasarkan penuturan ketua gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Marsono, Hasil ubinan tanaman padi sawah pada tanggal 25 April 2020 di kelompok tani (Poktan) Guyur dengan petani pemilik lahan adalah gunawan yang terletak di desa jajaran baru kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas dengan titik Koordinat -2.98939.103.01825.41.2 meter (m), hasil ubinan yang didapat sebesar 5.280 kilogram (Kg) dari luas lahan 2.5 m x 2.5 m. Luas panen dari komoditas padi dengan varietas inpara ini sebesar 1 hektare dimana produktifitasnya sebesar 8.448 Ton/Hektare GKP. “Pelaksanaan pengubinan ini dilakukan oleh Kartono dan Supendi yang merupakan penyuluh pendamping di poktan ini, harga beras yang dijual dengan harga Rp. 8500/Kg.”, ujar Syaiful Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Megang Sakti.

Pelaksanaan Ubinan ini merupakan cara untuk mengetahui perkiraan hasil panen tanaman padi melalui penentuan sampel, pengukuran dan penimbangan hasil. Berdasarkan rata-rata sampel hasil ubinan tersebut maka dapat diperkirakan hasil panen dari daerah tersebut sesuai dengan komoditas yang telah diubin dalam hal ini yaitu tanaman padi. Teknik pengubinan sudah sangat terampil dilakukan oleh penyuluh-penyuluh pendamping dikarenakan hanya mempersiapkan alat yang digunakan seperti set alat ubinan atau jika tidak ada menggunakan meteran, tali, ajir, sabit atau sabit bergerigi, terpal, tamah, karung dan timbangan. Waktu terbaik yang dilakukan untuk pengubinan yaitu jam 9 sampai dengan jam 12 siang.

Covid-19 tidak menurunkan kinerja penyuluh pertanian, karena penyuluh pertanian merupakan penggerak untuk pertanian maju mandiri dan modern. Pertanian merupakan garda terdepan dalam pencegahan covid-19 karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk masyarakat indonesia”, Tutup Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP. (NL.26/04/20)
#pertanianmelawancovid-19

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *