by

Sandiaga Sebut Kwik Kian Gie Sudah Curigai Gerak-gerik Ratna

MARGOPOST.COM | Jakarta –  Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ekonom Kwik Kian Gie sempat bertemu dengan Ratna Sarumpaet sebelum drama hoaks penganiayaan mencuat ke khalayak publik.

Sandi mengatakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Ekonomi era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu terjadi pada pekan lalu.

“Saya sudah agak lama enggak bertemu Bu Ratna, justru malah Pak Kwik Kian Gie yang ketemu minggu lalu,” ucap Sandi di Posko Melawai, Jakarta, Kamis (4/10).

Sandi tidak merinci tanggal Kwik dan Ratna bertemu. Sandi pun tidak membeberkan apakah Kwik bertemu Ratna dengan wajah yang lebam atau tidak.

“Lebih baik tanyakan ke Pak Kwik,” ucap Sandi.

Sandi lalu mengatakan bahwa Kwik menelepon dirinya kemarin, Selasa (4/10). Merujuk dari pembicaraan dengan Kwik, kata Sandi, Ratna juga tidak membicarakan soal operasi plastik atau penganiayaan.

“Berkaitan dengan, ya tentunya harapan Bu Ratna tentang dana-dana, kalau enggak salah, [dana] kerajaan atau apa yang luar biasa. Dokumennya sampai satu meter di kantornya Pak Kwik,” kata Sandi.

Sandi mengatakan Kwik juga mengingatkan kepada dirinya agar memperhatikan gerak-gerik Ratna. Kwik, lanjut Sandi, juga mengingatkan hal yang sama kepada Prabowo Subianto.

“Kemarin pembicaraan saya dengan Pak Kwik cepat sekali. Pak Kwik bilang, ‘baru saya mau kasih tahu tapi sudah kejadian’,” kata sandi.

“Hal yang sama juga dilaporkan ke Pak Prabowo,” lanjut Sandi.

CNNIndonesia.com telah berusaha menghubungi Kwik Kian Gie untuk mengelaborasi pernyataan Sandi. Namun politisi PDIP belum merespons.

Sebelumnya, sejumlah petinggi koalisi Prabowo-Sandi mengatakan aktivis Ratna Sarumpaet mengalami penganiayaan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September . Mereka mengatakan hal tersebut usai bertemu dengan Ratna. Kabar penganiayaan pertama kali mencuat berkat beredarnya foto Ratna dengan wajah lebam di media sosial.

Prabowo, bersama Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso, lalu menghelat konferensi pers di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa, (2/10). Pada intinya, Prabowo mengecam tindakan penganiayaan yang ditujukan kepada Ratna.

Keeseokan harinya, yakni Rabu (3/10), kepolisian mulai membuka hasil kerja-kerjanya dalam mencaritahu kronologi Ratna dianiaya di Bandung. Polisi menyatakan pihak Bandara Husein Sastranegara tidak melihat ada tindakan penganiayaan pada 21 September.

Selain itu, nama Ratna juga tidak ditemukan dalam daftar pasien di puluhan rumah sakit di Bandung.

Ratna akhirnya tampil ke khalayak publik. Dia menghelat konferensi pers di rumahnya di Tebet, Jakarta, Rabu sore (3/10). Ratna mengaku dirinya berbohong telah dianiaya. Dia meminta pihak kepada semua pihak khususnya Prabowo yang telah membelanya secara tulus.(CNNindonesia) /hdr.-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *