by

Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un Di Hanoi Berakhir Tanpa Kesepakatan

MARGOPOST.COM | Hanoi – Pertemuan puncak antara Donald Trump dan Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam, berakhir pada Kamis (28/2/2019), tanpa kesepakatan. Amerika Serikat (AS) bersikukuh tidak akan mencabut segala bentuk sanksi untuk Korea Utara (Korut) jika Kim tidak memenuhi janjinya untuk denuklirisasi.

Awalnya, kedua belah pihak dijadwalkan menghadiri pertemuan makan siang dan menandatangani perjanjian bersama. Namun agenda tersebut batal.

Trump dan Kim meninggalkan Metropole Hotel, lokasi pertemuan mereka, pukul 13.25 WIB. Konferensi pers solo Trump yang awalnya dijadwalkan pukul 15.50 WIB pun harus dimajukan menjadi pukul 14.00 WIB.

Dalam konferensi pers, Trump mengatakan kedua pihak memilih pergi karena perselisihan tentang pencabutan sanksi terhadap Korut tidak terpenuhi.

“Pada dasarnya mereka ingin sanksi dicabut seluruhnya dan kami tidak mau melakukan itu,” kata Trump dilansir dari New York Times.

Soal nuklir ini sebenarnya telah dibahas pada pertemuan di Singapura, Juni tahun lalu. Bahkan sebuah dokumen perjanjian soal denuklirisasi dan janji AS untuk melindungi Korut telah ditandatangani mereka. Tetapi kesepakatan itu tidak membahas batasan waktu serta mekanisme untuk memverifikasi lebih lanjut proses perjanjian tersebut.

Namun Trump kembali menekankan bahwa upaya mengatasi ancaman nuklir Korut tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru. Dia mengatakan pihaknya akan senang selama Korut tidak melakukan lagi uji coba rudal balistik nuklir atau antarbenua.

Korut sendiri sudah tidak melakukan uji coba rudal balistik nuklir atau rudal antarbenua sejak terakhir kali dilakukan pada akhir 2017.

Trump mengatakan tidak ada rencana untuk Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ketiga, dan menegaskan bahwa status quo saat ini akan terus berlanjut. Korut akan terus menangguhkan uji coba nuklir dan rudal, sementara AS tidak akan mengambil bagian dalam latihan militer bersama dengan Korea Selatan.

Kendati demikian, Trump bersikeras hubungannya dengan pemimpin Korut tersebut masih tetap terjaga meski keduanya tidak menyetujui poin-poin tertentu dalam pertemuan. Keduanya bahkan terlihat berjalan santai bersama di taman Hotel Metropole usai batalnya pertemuan. Dia berharap dia dan Kim bisa bertemu lagi dalam lain kesempatan.

“Mungkin sebentar lagi. Mungkin tidak untuk waktu yang lama,” ujarnya.

Persoalan denuklirasasi bukan satu-satunya yang menjadi sorotan kedua negara. Dugaan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh Korut juga menjadi persoalan yang menyelimuti hubungan kedua negara.

Trump pernah menyebut Korut sebagai negeri yang brutal menyusul kematian mahasiswa asal negaranya, Otto Warmbier, yang dibebaskan dari Pyongyang setelah sempat ditahan selama 17 bulan di negara paling terisolasi itu.

Dikutip dari BBC, juru bicara departemen luar negeri AS, Robert Palladino, pernah mengatakan pelanggaran HAM di Korut masih termasuk yang terburuk di dunia. Seperti adanya kerja paksa, penyiksaan, penahanan sewenang-wenang yang berkepanjangan, pemerkosaan, aborsi secara paksa, serta masalah kekerasan seksual.

Pada konferensi pers, Trump mengatakan telah berbicara kepada Kim tentang kasus Warmbier. Tapi Kim mengaku tidak tahu menahu soal kekerasan yang dialami Warmbrier di penjara dan Trump pun percaya.

“Saya tidak percaya bahwa dia (Kim) tahu tentang hal ini dan akan membiarkan itu terjadi,” kata Trump.

Pasar merespon buruk

Mayoritas bursa saham dan nilai tukar mata uang Asia kompak melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (28/2/2019), merespon pertemuan Trump dan Kim yang berakhir tanpa kesepakatan.

Berdasarkan data RTI, indeks Nikkei ditutup melemah 0,79 persen atau 171,35 poin ke 21385,16. Di Korea Selatan, indeks Kospi, juga ditutup merosot 1,76 persen atau 39,35 poin di level 2.195,44, penurunan terbesar sejak 23 Oktober. Pada perdagangan Rabu, Kospi masih mampu berakhir menguat 0,37 persen atau 8,19 poin di posisi 2.234,79.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup terkoreksi turun -1,26 persen, atau -82,33 poin di level 6.443,35. Sepanjang perdagangan saham hari ini, IHSG sempat mencapai 6.526,93 poin di titik tertinggi, dan terendah 6.433,24 poin.

Pertemuan tanpa hasil tersebut juga membuat tekanan jual terhadap rupiah kian besar. Rupiah ditutup melemah 0,36 persen ke level Rp 14.075 per dolar AS hari ini.

Tak hanya rupiah, mata uang negara-negara kawasan Asia lainnya juga diterpa tekanan jual. Pelemahan paling parah terjadi terhadap mata uang Korea Selatan yakni Won yang jatuh hingga 0,49 persen.

Sejumlah analis menilai, KTT yang tak menghasilkan kesepakatan tersebut menjadi berita buruk bagi Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Karena hal itu berarti bahwa rencana pengembangan hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan–terutama keterlibatan ekonomi–kini jalan di tempat.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *