by

Pertanian Tidak Berhenti: Hadapi Covid 19 dengan Tanaman Biofarmaka

MARGOPOST.COM | Jogjakarta – Tanaman Biofarmaka/Tanaman Obat merupakan jenis tanaman yang bermanfaat untuk mecegah maupun mengobati penyakit. Tanaman obat ada 2 jenis yaitu tanaman biofarmaka rimpang dan biofarmaka non-rimpang. Biofarmaka rimpang merupakan tanaman yang bermanfaat untuk obat, kosmetik dan untuk kesehatan lainnya bagian tanaman yang digunakan yaitu bagia umbinya. Sedangkan biofarmaka non-rimpang yaitu bagian tanaman yang digunakan seperti daun, batang, bunga, akarnya.

Tanaman Biofarmaka merupakan tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.

Biofarmaka inilah  yang di produksi oleh P4S Sari Jampi Jogjakarta di bawah binaan BBPKH Cinagara Bogor, yang di ketuai oleh seorang perempuan muda Milenial yang bernama Siti Rupingah. Dilahan seluas 3000M2 Siti Rupingah mengusahakan tanaman Biofarmaka atau tanaman obat.

Tanaman Biofarmaka termasuk tanaman hortikultura yang sangat berperan dalam kehidupan manusia, karena merupakan sumber gizi yang menjadi pelengkap makanan pokok yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan manusia. Selain itu, tanaman hortikultura merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Menurut Ketua P4S Sari Jampi dari tanamannya yang seluas 3000 M2, bisa menghasilkan produk Biofarma 5000 pcs/bl. Penjualannya sudah menembus pasar di Jawa Tengah dan Jakarta. Hal ini mencerminkan bahwa P4S Sari Jampi telah ikut berperan secara aktif dalam hal ketersediaan pangan seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo. Lebih lanjut Bapak Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof. Dr. Dedi Nursamsi mengatakan “Perang melawan Covid 19 kegiatan pertanian tidak boleh berhenti, jika pertanian berhenti maka kehidupan juga berhenti, dorong terus aktivitas pertanian melalui P4S agar program pembangunan pertanian tidak berhenti di tengah jalan”.  Hal inilah yang memotivasi Siti Rupingah, apalagi di saat semakin meluasnya penyebaran wabah Covid-19 atau biasa disebut virus corona, tidak membuat gentar Siti Rupingah Ketua P4S Sari Jampi untuk tetap terus memproduksi Biofarmaka sebagai obat yang sangat dibutuhkan dan dicari saat ini oleh masyarkat. (Apandi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *