by

Perlombaan Sebagai Upaya Melestarikan Burung Puter Pelung

MARGOPOST.COM | Sumenep – Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, penyelenggaraan lomba seni suara alam burung puter pelung, sejatinya bukan hanya mencari pemenang saja, melainkan mengajak masyarakat ikut serta menjaga ekosistem burung, agar keberadaannya tidak terus menyusut bahkan punah.

“Melalui berbagai lomba yang berkesinambungan oleh seluruh pihak, tentunya menarik masyarakat memellihara burung ini, sehingga berdampak kepada eksistensinya tetap terjaga. Jadi pelestarian burung puter adalah tanggung jawab bersama supaya tidak punah sampai kapan pun,” kata Wakil Bupati pada Pembukaan Lomba Burung Puter Pelung “Restu Ibu Cup 3” di Lapangan Kartini, Minggu (16/2/2020).

Bahkan, dengan perlombaan burung puter pelung ini, juga berefek positif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat di kegiatan itu tentu masyarakat pecinta burung serta peserta dari luar daerah pasti datang ke Sumenep.

Lomba ini juga berimbas kepada warga pemilik burung, karena burung yang menjadi juara di setiap event ini, mempunyai nilai harga jual sangat tinggi.

“Informasi terbaru burung puter pelung yang juara di berbagai lomba harganya mencapai Rp100 juta, jelas harga itu menguntungkan bagi pemiliknya,” imbuh dia

Lomba burung puter pelung “Restu Ibu Cup 3” diikuti 160 burung yang berasal dari Pulau Madura serta berbagai daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Gresik, Jombang, Surabaya dan Madiun.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengcab Persatuan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI) Sumenep, membagi lomba menjadi tiga kelas, yakni kelas utama A, kelas utama B dan madya, sedangkan juara satu sampai lima mendapatkan piagam plus tropi dan uang pembinaan.

Wabup Achmah Fauzi menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah menyukseskan acara ini, sekaligus kepada peserta yang telah datang dari berbagai daerah guna mengikuti lomba burung puter pelung.

“Mudah-mudahan kehadiran peserta khususnya dari luar daerah semakin meningkatkan silaturrahim di antara pecinta burung puter pelung, dan merasa senang serta nyaman selama berada di “Kota Keris” Kabupaten Sumenep,” pungkas dia.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *