MARGOPOST.COM / Jakarta, 1 Februari 2019: Bertempat di Kementerian Luar Negeri, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Dr. iur. Damos Dumoli Agusman, menerima kunjungan 100 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia yang ikut serta dalam kompetisi peradilan The 2019 Indonesian National Rounds of the Philip C. Jessup International Law Moot Court (01/02).
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Damos menyampaikan kuliah umum bertema Indonesia and International Law. Dirjen Damos dalam paparannya menegaskan isu-isu utama Philip C. Jessup Moot Court, yaitu Indonesia is an international law-friendly state; Indonesia makes use of international law for its survival and national interests; dan complying to international law is a basis for a peaceful international order.
Sejalan dengan pesan yang telah digaungkan Menteri Luar Negeri, disampaikan bahwa generasi milenial adalah generasi harapan bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memainkan peran penting sebagai aktor dalam diplomasi publik, khususnya melalui media sosial. Ketimpangan persepsi publik mengenai Papua, sebagaimana diumpamakan Dirjen Damos, kiranya dapat diluruskan oleh civitas akademika, termasuk mahasiswa yang berpendidikan tinggi. Pada sesi diskusi, para mahasiswa antusias menyampaikan pertanyaan kepada Dirjen Damos.
“To reach your goals, enrich yourselves with lots of reading,” pesan Dirjen Damos di akhir diskusi. Setelah sesi diskusi, para mahasiswa dan dosen ikut serta pada tour Gedung Pancasila dan ruang penyimpanan naskah perjanjian internasional di Gedung Garuda. Kuliah umum dan kunjungan mahasiswa peserta kompetisi peradilan The 2019 Indonesian National Rounds of the Philip C. Jessup International dipandu oleh Joannes E. Tandjung (Direktorat HPI Sosial Budaya), Jerry Shalmont (Dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan) dan tim Treaty Room Setditjen HPI. (Sumber: HPI/Kemlu RI)/PUT
Comment