MARGOPOST.COM | Bogor – Jaminan terhadap keamanan pangan Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH) merupakan tanggung jawab bersama baik dari pangan yang dihasilkan maupun sumber daya manusia yang memproses produk pangan tersebut, sehingga konsumen terjamin kelayakannya serta aman untuk dikonsumsi,
Dalam rangka menjamin daging yang memenuhi persyaratan aman, maka daging harus berasal dari tempat pemotongan yang telah memenuhi persyaratan keamanan pangan maupun kehalalan pangan. Penyembelihan hewan halal harus memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan syariat Islam bagi hewan yang masuk kedalam jenis hewan halal. Halal telah diakui oleh badan perdagangan dunia sebagai persyaratan perdagangan internasional yang harus dipenuhi oleh negara produsen. Keamanan pangan dan perlindungan konsumen merupakan isu penting dalam perdagangan bebas.
Titik kritis yang dapat menyebabkan daging ruminansia dan unggas menjadi tidak halal adalah cara penyembelihan hewan yang tidak sesuai dengan syariah agama Islam. Peran juru sembelih menjadi sangat penting dalam menentukan apakah produk daging yang dihasilkan memenuhi persyaratan ASUH.
Dalam rangka implementasi UU No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal. BBPKH ikut berperan serta dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Standarisasi Juru Sembelih Halal untuk pemotongan ternak ruminansia serta ternak unggas, yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia, yg diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 5 Desember 2020.di Oria hotel Jakarta.
Pada FGD tersebut dihasilkan draf format kriteria standar petugas Juru sembelih Halal, tugas juleha serta perlunya pelatihan dalam menjamin kompetensi seorang juleha. Drh Dwi Windiana menyampaikan BBPKH Siap mencetak tenaga Juleha yang profesional yang telah bersertifikasi, melalui pelatihan vokasi.
Comment