by

Pengusaha Itu Kembali Jadi Wakil Gorontalo

MARGOPOST.COM | JAKARTA – Jiwa wirausahanya teruji ketika menjadi pengurus Koperasi Mahasiswa ITB dengan membuka keagenan sepeda motor.

Fadel Muhammad merupakan politikus yang sudah malang melintang di dalam kancah perpolitikan Tanah Air, baik di lembaga legislatif maupun eksekutif. Lantaran itu, bukanlah kejutan bila Fadel Muhammad terpilih kembali sebagai senator dari daerah pemilihan Gorontalo 2019.

Sosok yang di periode sebelumnya sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan yang sama dan mewakili Partai Golkar ini kini tercatat sebagai salah satu pimpinan Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Lahir di Ternate, Maluku Utara, 20 Mei 1952, Fadel Muhammad Al-Haddar sebelumnya dikenal sebagai Gubernur Gorontalo sejak 10 Desember 2001. Bahkan, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Gorontalo 2006, Fadel memperoleh 81% suara yang saat itu tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia untuk pemilihan gubernur.

Suami Hana Hasanah Shahab ini tidak menyelesaikan masa jabatannya karena pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Fadel dipercaya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan mulai 2009-2011 pada Kabinet Indonesia Bersatu II.

Kiprah di bidang sosial yang ditekuni Fadel pun sangat moncer. Fadel tercatat sebagai salah satu pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ketua Umum Pengurus Dewan Jagung Nasional, dan Ketua Umum Pusat Yayasan Al-Khairaat. Selain itu, dia juga Ketua Umum Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) serta Ketua Umum Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar).

Bersamaan dengan itu, karirnya di partai politik juga menanjak. Sebagai kader Partai Golkar, Fadel yang berakar di Gorontalo tercatat pernah menduduki pelbagai jabatan di daerah itu, seperti Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo. Sementara itu, di DPP pernah sebagai Bendahara DPP Partai Golkar (1999-2004) menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar pada 2009 2011.

Pada Pemilihan Umum 2014, Fadel maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Daerah Pemilihan Gorontalo dan terpilih sebagai wakil rakyat di Senayan periode 2014-2019.

Bergeser Jalur

Namun, pada periode 2019-2024, Fadel memilih bergeser ke jalur senator. Ia maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, masih dari daerah pemilihan Gorontalo.

Fadel pun kembali dipercaya menjadi wakil rakyat di Senayan periode 2019-2024 meski dari jalur DPD. Bahkan, sosok berusia 67 tahun itu terpilih menjadi pimpinan MPR usai mengalahkan tiga calon lain dari DPD, yakni GKR Kemas, Yorrys Raweyai, dan Dedi Iskandar Batubara.

Meski dikenal politikus ulung, Fadel memiliki perhatian besar terhadap dunia akademis. Ia meraih gelar Insinyur di bidang teknik industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978.

Saat menempuh pendidikan di ITB, ia mendapat tawaran beasiswa untuk belajar di Institut Teknologi California namun ditolaknya. Fadel memilih untuk melanjutkan pendidikan di dalam negeri hingga meraih gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada. Ia juga meraih gelar profesor dan menjadi guru besar bidang public sector entrepreneurship dari Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Fadel pun dikenal sebagai pengusaha yang ulet. Pernah membantu ibunya berjualan roti semasa kanak-kanak, jiwa wirausahanya teruji ketika menjadi pengurus Koperasi Mahasiswa ITB dengan membuka keagenan sepeda motor.

Sederet jabatan di organisasi profesi diembannya, di antaranya sebagai Ketua Komite Kadin Iran, Ketua Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi (ASPA), anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII), anggota World CEO, dan anggota American Society of Mechanical Engineers.

Selain itu, Fadel pernah menjadi salah satu pemegang saham Bank Intan yang kemudian dilikuidasi. Pernah pula mengalami perkara kepailitan melawan Bank IFI, ING Barings South East Asia Limited di Singapura serta Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Dalam putusan Pengadilan Niaga Jakarta pada 13 Maret 2001, Fadel dinyatakan pailit. Tapi kemudian dia dibebaskan dalam tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung (MA) pada 18 Oktober 2004.

Jejak Fadel dalam kancah nasional yang cukup lengkap, mulai akademis hingga politik, telah mengantarkannya sebagai Wakil Ketua MPR RI di bawah pimpinan Bambang Soesatyo dari Partai Golkar.

Fadel menjadi Wakil Ketua MPR bersama delapan orang lainnya, yakni Ahmad Basarah (PDI Perjuangan), Ahmad Muzani (Gerindra), Lestari Moerdijat (Nasdem), Jazilul Fawaid (Partai Kebangkitan Bangsa). Kemudian, Syarief Hasan (Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Partai Keadilan Sejahtera), Zulkifli Hasan (Partai Amanat Nasional), Arsul Sani (Partai Persatuan Pembangunan)./H*

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *