Serdang, MargoPost.Com | “Penanganan gangguan reproduksi ditingkat pelaku usaha peternakan masih kurang, bahkan beberapa peternak terpaksa menjual sapinya dengan harga yang murah karena ketidaktahuan cara menanganinya, BBPKH sebagai Balai Pelatihan Kesehatan Hewan memberikan pelatihan langsung ke petugas peternakan di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara tentang ganguan reproduksi karena keberhasilan reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi sapi, serta dapat mendukung program Pemerintah Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS-SIWAB) khususnya Kementerian Pertanian ”, menurut Widyaiswara (pengajar) BBPKH, drh. Sri Teguh Waluyo MP., Rabu (18/07/2018).
Balai Besar Pelatihan Kesehtan Hewan (BBPKH) Cinagara – Bogor memberikan Pelatihan Teknis Tematik Peternakan (Reproduksi) di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
“Penangan ganguan reproduksi ternak di setiap daerah berbeda tergantung kondisi dan penanganya, rangkaian kegiatan untuk meningkatkan populasi ternak dengan mengoptimalkan manajemen teknologi reproduksi (inseminasi buatan dan sinkronisasi berahi), pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan penanganan kelahiran”, kata teguh.
“Peran penting petugas untuk mendukung UPSUS-SIWAB Kementerian Pertanian,Pelatihan Tematik dari BBPKH Cinagara dilaksanakan di Kab.Serdang Bedagai.pelatihan ini di ikuti 28 petugas,dan di laksanakan pada tanggal 18-20 Juli 2018, bertempat di Saung Tani Tunas Harapan Desa Sei Buluh Serdang Bedagai, dengan materi yang diberikan antara lain penyakit reproduksi, gangguan reproduksi, kebidanan, pemeriksaan Kebuntingan, Nutrisi Reproduksi, Pencatatan Reproduksi, selain menerima teori praktek langsung di lapangan”, kata, Kepala Bagian Umum BBPKH Cinagara. Ir. Indra Hertatianto, M.Si.
“Pelatihan ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan dalam mendekteksi penanganan gangguan reproduksi ternak dimana untuk meningkatkan produksi di setiap daerah dan memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia serta medukung program swasembada daging”, tutupnya.
“Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai Andrias Ginting, Keterampilan petugas diharapkan terus meningkat,agar isu-isu reproduksi di lapangan dapat diatasi dengan cepat hal ini dapat meminimalisir kasus-kasus reproduksi dilapangan khusunya di kabupaten Serdang Bedagai profesionalisme petugas dapat efektif”, ujarnya.
Terimakasih sudah berbagi.
Bagaimana cara mengatasi ternak yang tiba-tiba kakinya keras dan tidak bisa berdiri?