by

Paket Wisata G20 Labuan Bajo Bangkitkan Pemulihan di Sektor Pariwisata

MARGOPOST.COM | Laboan Bajo – Indonesia tengah melaksanakan presidensi G20 yang dilaksanakan di beberapa daerah. Berbagai side event juga dipersiapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), salah satunya adalah side event non-substantif G20 dalam bentuk paket wisata di Labaun Bajo. Paket wisata di Labuan Bajo ini diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk mempromosikan keunikan dan destinasi wisata di salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) ini.

“Sebenarnya ada 99 paket wisata lainnya di beberapa daerah yang lain, tapi karena memang Labuan Bajo merupakan salah satu DSP, jadi kami mau promosikan lebih lanjut. Kemarin Mandalika sudah mendapat banyak spotlight dari MotoGP. Untuk itu, saya merasa kali ini adalah kesempatan yang baik untuk memperkenalkan Labuan Bajo,” kata Agustini Rahayu selaku Direktur Pemasaran Pariwisata.

Ada 6 paket wisata yang disediakan di Labuan Bajo, yaitu Komodo Express, Komodo Package Liveaboard, Komodo Cruise Adventure, Komodo Package, Komodo Adventure, dan The Drum Houses of Wae Rebo. Keenam paket ini dipersiapkan oleh Kemenparekraf bersama Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA) berkolaborasi dengan pelaku industri dan pemerintah setempat.

“Kami ingin memberikan inspirasi kepada para delegasi bahwa Indonesia memiliki paket-paket wisata yang sudah dirancang sedemikian rupa. Kami akan mendorong dan membantu promosi lebih kuat. Dari sisi pemasaran, G20 bertujuan untuk menarik minat para petinggi negara, seperti para investor, untuk datang ke Labuan Bajo dan melihat pembangunan di sektor parekraf yang ada di sini. Paket wisata G20 akan kami manfaatkan sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” lanjut Ayu.

Dari sisi persiapan, Kemenparekraf terus berkomunikasi dengan IINTOA agar dapat mempersiapkan yang terbaik untuk ditawarkan, termasuk hotel, destinasi yang akan dikunjungi, paket wisata yang akan dijalankan, dan lainnya. Menurut Ayu, paket wisata Labuan Bajo juga membantu dalam creating demand pariwisata untuk para delegasi.

“Kami ambil dari serapan demand pasar. Kami sesuaikan paket wisata Labuan Bajo dengan tren wisata saat ini. Lewat paket wisata Labuan Bajo, selain men-supply demand, kami juga creating new demand. Kurang lebih konsep inilah yang tertuang di dalam seluruh paket wisata Labuan Bajo,” ucap Ayu.

Terkait skema pelaksanaan paket wisata ini, Ayu menjelaskan akan ditangani langsung oleh IINTOA selaku pelaksana. IINTOA sudah punya rancangan dan akan mengarahkan langsung para delegasi sesuai dengan paket wisata yang dibeli. Keseluruhan paket wisata ini dibuat dengan mengkombinasikan antara transportasi, hotel, dan destinasi dalam satu kesatuan yang telah dikoordinasikan dengan IINTOA.

“Dalam penyusunan 6 paket wisata ini, ada unsur yang menang ingin diangkat, di antaranya adalah konsep heritage, creative city, dan desa wisata yang ada di masing-masing paket. Dan setiap paket akan memberikan pengalaman wisata yang berbeda-beda. Misalnya, jika yang dibeli adalah paket The Drum Houses of Wae Rebo, maka delegasi akan menginap langsung di homestay yang dikelola oleh masyarakat,” jelas Ayu.

Sementara untuk paket wisata Komodo Live on board, delegasi akan merasakan pengalaman menginap di kapal sambil menikmati pemandangan. Ada aktivitas seperti diving, snorkeling, dan trekking juga disediakan. Jadi, setiap paket wisata ini sudah disediakan travel pattern-nya lengkap dengan destinasi tujuan dan aktivitas yang akan dilakukan.

“Melalui paket wisata ini, kami ingin menunjukkan biodiversity dan natural heritage yang menjadi kekuatan di Labuan Bajo. Selain itu, kami ingin memperlihatkan konsistensi dalam pelaksanaan konsep wisata berbasis CHSE yang tidak hanya dilakukan ketika pandemi saja, tapi berkelanjutan. Mengapa? Karena sejak dulu, konsep CHSE sustainability sudah menjadi ‘jiwa’ dari pariwisata. Justru konsep CHSE sustainability akan kami dorong di era new normal seperti sekarang karena tren wisata juga sesuai dengan konsep tersebut,” ungkap Ayu.

Ayu menambahkan, paket wisata di Labuan Bajo ini diharapkan dapat memberikan multi-player effect yang besar kepada semua pihak yang terlibat, termasuk masyarakat dan pengelola wisata. Paket wisata ini bisa menjadi pemicu untuk membangkitkan sektor pariwisata setelah dilanda pandemi. Jadi, kolaborasi bersama ini akan menjadi kunci dalam pengembangan pariwisata.

“Sesuai dengan tema G20, Recover Together, Recover Stronger, paket wisata ini adalah bentuk kerjasama dari berbagai pihak. Berawal dari delegasi yang datang ke Indonesia, lalu mencoba paket wisata ini, kemudian tertarik dan berminat membuat kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan sektor pariwisata, sehingga akhirnya mau berinvestasi atau berbisnis dengan sektor UMKM yang ada di sana. Sebab, G20 akan membuka kesempatan untuk berkolaborasi secara global, apalagi dengan potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia,” tutup Ayu./brl

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *