MARGOPOST.COM | SUMEDANG – Guna mendukung peningkatan produksi pangan nasional, dibutuhkan dukungan pertambahan areal tanam, dengan mempercepat program luas tambah tanam padi (LTT), di setiap wilayah yang potensial.
Hal ini tentunya didukung dengan pemanfaatan pompanisasi sebagai penyuplai kebutuhan air tanaman sehingga lahan-lahan yang ada dapat dioptimalkan dengan baik.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, perlunya pemaksimalan penggunaan pompa dan optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT). Ia mengingatkan bahwa capaian LTT harus diperkuat agar tujuan swasembada pangan dapat tercapai.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti Santi yang mengatakan, Kementan terus mendorong Optimasi Lahan (Oplah) agar kegiatan tersebut dapat secepatnya dilakukan secara parallel, dan terkait Luas Tambah Tanam (LTT) regular harus terus didorong sehingga dapat mencapai target yang optimal.
“Kegiatan perluasan areal tanam (PAT) melalui luas tambah tanam (LTT) harus terus didorong, sehingga mampu meningkatkan produksi padi nasional kita,” ujar Santi.
Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara terus melakukan koordinasi terkait perluasan areal tanam (PAT) dengan terus mengawal kegiatan percepatan luas tambah tanam (LTT) di Kabupaten Sumedang pada 8 hingga 10 Oktober 2024.
Tim Satgas Darurat Pangan BBPKH Cinagara yang diketuai oleh Tedy Cahyo Sulistiyo Widodo secara rutin berkoordinasi dengan bidang TP dan Walida Kabupaten Sumedang terkait kesanggupan pencapaian target LTT di bulan Oktober sampai dengan Desember 2024 seluas 20.550 Ha.
“Saat ini kita terus melakukan koordinasi terkait kegiatan LTT di Kabupaten Sumedang, untuk tiga bulan terkahir di tahun ini kita targetkan untun LTT di Kabupaten Sumedang seluas 20.550 Ha, yang dibagi secara bertahap setiap bulannya,” ujar Tedy.
Lebih lanjut Tedy mengungkapkan dengan target tersebut harus ada kesepakatan dan kesepahaman antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, sehingga dapat terealisasi dengan maksimal dan tercapai 100%.
“Koordinasi ini harus rutin dan terus difollow up aga tidak ada miss communication antara pemerintah pusat yaitu Kemnterian Pertanian, dan pemerintah daerah Bupati maupun Dinas terkait, sehingga target semula dapat tercapai 100%. Dengan pembagian 4,075 Ha di bulan Oktober, 5.685 Ha di bulan November, dan 10.789 Ha di bulan Desember,” jelas Tedy.
Tim Satgas Darurat Pangan BBPKH Cinagara juga melakukan monitoring dan evaluasi ke lokasi LTT yang sudah berjalan. Ditemani PJ. Bupati Kabupaten Sumedang, Kepala UPTD Buahdua, PPL, dan mahasiswa MBKM rombongan bertolak ke Desa Cibitung Kecamatan Buahdua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan realisasi tanam yang telah dilakukan oleh petani sehingga program percepatan LTT ini berjalan dengan baik.
“Monitoring dilkukan untuk meninjau progres penanaman yang dilakukan secara serempak di 3 kelompok tani pada lahan-lahan irigasi teknis hasil LTT. Penanaman dilakukan pada luasan lahan 93 Ha yang terdiri dari Poktan Cibentar (30 Ha), Poktan Cibitung (30 ha), dan Poktan Sri Rahayu (33 Ha),” pungkas Tedy.
Comment