MARGOPOST.COM | KUNINGAN – Dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian terkait pemetaan perluasan areal tanam (PAT), pompanisasi, dan padi gogo.
Untuk dapat mendata luasan lahan PAT padi di Kabupaten Kuningan, yang belum terdata sebagai luasan baku sawah (LBS), Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan melaksanakan Bimbingan Teknis Pemetaan Lahan PAT dengan metode Poligon, Rabu (25/09/2024).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka, mengintegrasikan data pertanian di Kabupaten Kuningan untuk mengetahui potensi pertaniannya dan mendukung program peningkatan produksi tanaman pangan dengan menentukan titik koordinat lahan yang kemudian memetakan lahan kelompok tani dengan menentukan batas tiap lahan secara akurat.
Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen dalam memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi data dalam sektor pertanian.
“Dengan pemetaan lahan yang akurat, petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air dan pupuk, sehingga Hal ini juga memungkinkan pemerintah khususnya Kementerian Pertanian untuk memiliki gambaran yang lebih jelas tentang potensi produksi pertanian di suatu wilayah,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga mengungkapkan pemetaan lahan yang akurat akan memberikan gambaran yang jelas tentang potensi dan kendala di setiap wilayah.
“Pemetaan lahan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan data yang akurat, kita dapat merancang program pengembangan pertanian yang lebih efektif dan efisien.” ujar Santi.
Bimbingan teknis pemetaan lahan PAT secara poligon yang diikuti oleh 100 orang penyuluh dari 16 UPTD 25 Kecamatan ini dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan. Dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah dan Kepala BBPKH Cinagara, I Gusti Made Ngurah Kuswandana.
Wahyu Hidayah mengungkapkan, bimbingan teknis pemetaan wilayah secara poligon ini sangat penting karena menjadi bukti kongkret capaian target program perluasan areal tanam. Dengan adanya bimbingan teknis ini para petani nantinya diharakan akan mampu mempetakan dengan rinci setiap luasan lahannya secara akurat dan jelas, sehingga dapat dilaporkan secara berkala.
“Kabupaten Kuningan target PAT-nya 5513 Ha, kita sudah laporkan dengan foto dan data atribut, Sekarang selama datanya belum dilengkpi dengan data spasial, data keruangan, atau data poligon maka capaiannya belum dapat diakui,” ujar Wahyu.
“Biar diakui maka capaian yang telah direalisasikan sebanyak 5788 Ha ini harus segera di poligonisasi sebelum tanggal 30 September 2024. Jika capaian kita 5788 Ha tapi yang baru dipoligonisasikan 1000 Ha, maka yang baru diakui oleh pusat hanya sebesar 1000 Ha,” jelas Wahyu.
“Dengan demiakian basis data kita harus sudah spasial harus diketahui titiknya dimana lokasinya dimana dan luasnya berapa. Makanya kita harus terus bahu-membahu untuk dapat mencapai itu semua,” ujarnya lagi.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala BBPKH Cinagara, Made mengatakan data Poligon sangat penting karena membuktikan kepada kita semua, kepada Kementerian Pertanian, kepada pimpinan, bahwa apa yang telah dilakukan terkait pencapaian target perluasan lahan di Kabupaten Kuningan dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel, real, dan akurat.
Comment