MARGOPOST.COM | NGAWI – Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya akar bambu yang biasanya digunakan sebabagi kayu bakar, Agus Sugiarto warga kecamatan kasreman Kabupaten Ngawi, mencari informasi untuk memanfaatkannya. Setelah menemukan ide, ia kemudian mencoba membuatnya menjadi berbagai perkakas rumah tangga, seperti tempat puntung rokok, gagang pisau dan kentongan.
Seiring waktu, banyak kerabat dan rekannya yang tertarik untuk membeli dan memesan karyanya. Sejak saat itu, beragam kerajinan unik dibuatnya, mulai dari beragam wajah manusia, hingga ular naga.
Pengerajin akar bambu Agus Sugiarto menjelaskan, sudah 4 tahun lebih, bapak satu orang anak ini menekuni kerajinan dari akar bambu. Hanya menggunakan palu dan pahat, dirinya mampu membuat beraneka ragam kerajinan unik.
Dalam sehari dirinya mampu memproduksi 2 hingga 3 kerajinan akar bambu. Proses pembuatan kerajinan akar bambu relatif mudah, tetapi butuh ketekunan dan inspirasi seni.
“Semakin kecil akar bambu yang dipahat, semakin rumit pengerjaannya. Akar bambu ori menjadi pilihan terbaik, karena akarnya sangat keras,” tutur Agus Sugiarto.
Hasilnya, selain banyak diminati masyarakat lokal, juga terjual ke luar Jawa, seperti Batam, Sumatera dan Bali. Harganya juga bervariasi, untuk kerajinan sederhana dijual mulai dari Rp 50 ribu hingga ratusan ribu rupiah, sedangkan kerajinan akar bambu langka, seperti ular naga, harganya mencapai jutaan rupiah.
Dalam membangun usaha, tidak harus bermodalkan dana besar, tetapi juga butuh kecerdasan intelejensi dan emosional.
Bermodalkan kreatifitas dan keuletan serta membaca peluang, Agus Sugiarto mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Sehingga bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya. (viva) //GHAIDA
Comment