by

Kerjasama Kemenker-UNICEF Akan Membuat Masyarakat Tidak Perlu Pusing Dengan Harga Vaksin dan Obat

MARGOPOST.COM | Jakarta – Tidak berapa lama lagi, masyarakat Indonesia bisa sedikit bernapas lega karena tidak perlu khawatir lagi dengan harga obat serta vaksin yang harganya tidak bisa dikatakan murah.
Hal ini berkaitan dengan penandatangan kerjasama antara Kemenkes RI dan UNICEF hari ini (16/09). Penandatangan dilakukan oleh Sekjen Kementrian Kesehatan dan Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia.
Oscar Primadi selaku Sekjen Kemenkes RI menjelaskan bahwasanya penandatanganan ini adalah untuk memperbaharui MoU sebelumnya dengan UNICEF pada tahun 2004.
Dalam MoU tersebut mengatur secara jelas tentang proses pengadaan barang dan jasa melalui UNICEF. Proses dimulai dari pengajuan, pembayaran, hingga pengiriman. Dengan demikian diharapkan dapat lebih memperlancar lalu lintas produk kesehatan esensial untuk masyarakat Indonesia.
Berdasarkan MoU tersebut maka pengadaan dan pembelian vaksin akan dilakukan melalui Supply Division UNICEF yang berada di Copenhagen, Denmark. Dengan demikian divisi inilah yang akan melakukan pemesanan vaksin dengan jumlah yang besar tetapi dengan harga yang lebih ringan.

Selain itu, dengan kerjasama ini memungkinkan Indonesia dapat membeli vaksin baru seperti pneumococcal conjugate vaksin (PCV) dengan harga hanya 1/3 dari harga pasar saat ini.

“Dengan demikian, jika diukur secara nasional, hal ini dapat mencegah hampir 10.000 kematian anak setiap tahun,” jelas Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia.

Kerjasama ini juga dilatarbelakangi oleh pandemi COVID-19 karena Indonesia mempunyai catatan kasus terkonfirmasi yang terus meningkat dengan jumlah kematian tertinggi di Asia Tenggara.

Hal ini juga yang melatarbelangi pentingnya Indonesia untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap obat-obatan dan vaksin baru.

Melalui kerjasama ini Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan, salah satunya harga spesial untuk vaksin dan obat serta menjalin kerja sama dalam pengembangan vaksin antara produsen Biofarma dan UNICEF.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi juga mengatakan bahwa sejak COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi, Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk melalui WHO Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator COVAX Facility. Hal ini berhubungan untuk mengupayakan kemudahan akses, keamanan, serta harga vaksin yang terjangkau.

Sehubungan dengan Corona, Indonesia masuk dalam kategori Advanced Market Commitment (AMC) pada COVAX Facility.

Dengan demikian maka Indonesia mendapatkan jaminan akses terhadap vaksin COVID-19 yang terjangkau dan berkualitas untuk 20% populasi beresiko pada akhir 2021. Komunikasi yang intensif dengan GAVI dan COVAX Facility sangat bermanfaat untuk mengetahui jadwal persediaan vaksin beserta harganya.

Sehubungan dengan COVAX Facility, UNICEF memiliki peran sangat penting karena nantinya setiap negara termasuk Indonesia akan memiliki akses yang aman, cepat dan merata terhadap vaksin COVID-19 apabila vaksin sudah ditetapkan dan diproduksi.

Diharapkan dengan terjalinnya kerjasama ini maka dapat mempercepat pengendalian COVID-19, bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia.**

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *