MARGOPOST.COM | KUNINGAN – Program penambahan areal tanam (PAT) melalui penanaman padi gogo merupakan salah satu program Kementerian Pertanian untuk mengatasi kondisi darurat pangan akibat dampak el nino yang hampir melanda seluruh dunia
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah perluasan areal tanam (PAT). Mentan optimis dengan program-program tersebut dijalankan dengan baik dan kondusif, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
“Saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi, sehingga menyebabkan penduduknya mengalami kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat dan tepat melalui program-program yang mampu meningkatkan perluasan areal tanam dan indeks pertanamannya” jelasnya Amran.
Mentan Amran juga mengungkapkan penanaman padi gogo saat ini juga menjadi salah satu program yang tengah di masifkan Kementan dalam upaya penambahan areal tanam (PAT) diseluruh wilayah potensial Indonesia.
“Selain pompanisasi, penanaman padi gogo, merupakan salah satu program Kementerian Pertanian untuk mengatasi kondisi darurat pangan akibat dampak el nino yang hampir melanda seluruh dunia,” imbuh Amran.
Hal senada disampaiakan oleh Kepala Badan PPSDMP Idha Widi Arsanti yang menyebutkan bahwa penanaman padi gogo saat ini sedang digalakkan dan mengajak semua komponen mendukung upaya khusus ini.
“Padi gogo tidak hanya diupayakan sebagai tanaman tumpangsari, tetapi juga bisa menjadi tanaman utama, potensi dalam memperluas areal tanam padi gogo ini masih sangat besar” ujar Santi.
Kegiatan mendukung perluasan areal tanam dalam upaya meningkatkan produksi padi ini dilakukan di Kabupaten Kuningan Rabu (11/09) dengan lokasi di Dusun Cihirup Gunung Cina, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan.
Tim Satgas Antisipasi Darurat Pangan BBPKH Cinagara yang terdiri dari Dayat Hermawan, Agus Suleman, dan Bayu Ramdhani didampingi Sekretaris Dinas, Kabid Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Kuningan beserta jajaran, BABINSA dan Kepala Desa beserta jajaran langsung meninjau lokasi penanaman padi gogo tersebut.
Dalam kunjunganya Dayat beserta tim mengungkapkan Kabupaten Kuningan ini sangat potensial untuk pengembangan padi gogo hal ini ditinjau dari ketersediaan lahan yang cukup luas untuk dijadikan areal penanaman.
“Setelah kami datang dan meninjau langsung lokasi yang akan dijadikan sebagai areal penanaman padi gogo ini sangat luas dengan potensi 60 Ha memungkinkan dapat menambah dan menigkatkan produksi padi di Kabupaten Kuningan,” ujar Dayat.
“Dari luasan 60 Ha tersebut kita akan coba garap dengan target 40 ha terlebih dahulu, dan untuk pelaksanaan penanamannya kita agendakan di minggu ke empat bulan September ini,” jelas Dayat.
Selain meninjau lokasi penanaman padi gogo, Dayat dan tim juga melakukan koordinasi dan sinkronisasi data PAT dan monitoring pemanfaatan irigasi perpompaan.
“Sebelum kita bertolak ke lokasi penanaman padi gogo, kita juga lakukan sinkronisasi data PAT dan pompanisasi guna memonitoring pemanfaatan pompanisasi dalam pengairan lahan-lahan tadah hujan,” ujar Dayat.
“Dari hasil monev pemanfaatan Irpom tahap II di Desa Cipakem Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan dengan luas layanan 20 Ha, saat ini progresnya sudah mencapai 70% dan tinggal menunggu pemasangan pompa berikutnya,” pungkas Dayat.
Comment