MARGOPOST.COM | BOGOR – Dalam mendukung program swasembada daging yang dicanangkan tahun 2026 mendatang, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara terus berperan aktif mendongkrak populasi ternak khususnya sapi dengan menggelar pelatihan teknis kesehatan hewan pada 28 Oktober – 02 November 2024.
Sebagaimana kita ketahui kesehatan hewan merupakan bagian integral yang penting dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas peternakan. Dalam upaya mendorong kemajuan sektor kesehatan hewan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan.
Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan dalam penguatan sektor kesehatan hewan di Indonesia.
Terkait pembangunan perternakan tersebut, kesehatan hewan mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman.
Mentan Amran memberikan perhatian penuh pada beberapa hal terkait fokus pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, salah satunya pada upaya peningkatan kapasitas SDM peternakan melalui pelatihan maupun bimbingan teknis.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti yang mengungkapkan bahwa sumber daya manusia peternakan khususnya yang menangani kesehatan hewan harus terus ditingkatkan dan di latih agar mendapatkan informasi maupun inovasi serta kompetensi yang mumpuni, sehingga nantinya dapat menangani permasalah-permasalahan terkait Kesehatan hewan di lapangan.
Pelatihan yang dilaksanakan selama 7 hari dan diikiuti oleh 30 orang peserta dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Sumatera Barat dibuka secara langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara I Gusti Made Ngurah Kuswandana.
Dalam sambutannya Made ngungkapkan pelatihan ini sangat penting guna memperkuat kompetensi peserta dalam menangani masalah kesehatan hewan, serta mendukung program nasional untuk meningkatkan produktivitas peternakan.
“Dunia peternakan kita sedang tidak baik-baik saja, penurunan populasi kita masih tinggi masih diangka 17% tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan tingkat kematian ternak kita masih tinggi dan penanganan penyakit seperti PMK, LSD, dan antraks sampai saat ini belum dapat teratasi dengan baik. Sehingga kesehatan hewan ini menjadi penting untuk dapat diperhatikan dengan baik,” ujar Made.
“Dengan adanya pelatihan teknis Kesehatan hewan ini diharapkan petugas-petugas yang nantinya terjun langsung di lapangan dapat mengatasi permasalahan-permaslahan terkait Kesehatan hewan dengan baik dan professional sehingga mampu meningkatkan populasi ternak kita,” pungkasnya.
Comment