MargoPost.com | JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Blitar tentang penyediaan kebutuhan bahan pangan. Penandatanganan ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Blitar Rijanto.
Dalam sambutannya, Anies mengaku bersyukur dengan terealisasinya kerja sama Pemprov DKI dan Pemkab Blitar. Anies menginginkan langkah kerja sama ini bisa berjalan dengan baik.
“Kita ingin sekali kesepakatan, MoU ini tidak menjadi sleeping MoU, tapi jadi aktif. Bukan penandatangan yang panjang tapi penandatanganan ini karena ada kerja bersama yang kita lakukan,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, (9/7).
Anies mengharapkan kerja sama yang dibangun nantinya bukan hanya dari Pemprov dan Pemkab saja, tetapi termasuk dunia usaha di luar pemerintahan. “Dan kita ingin agar BUMD kita khususnya Food Station memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya,” pinta Anies.
Lebih lanjut Anies mengungkapkan, kepadatan penduduk di Jakarta berbanding dengan kondisi di Blitar. Anies mengaku apabila pasokan pangan terlambat maka bisa mengakibatkan kenaikan harga.
“Kami di Jakarta penduduknya banyak, padat. Semuanya tiap hari makan dan itu artinya kebutuhan pangan di Jakarta banyak sekali karena itu kami bersyukur banyak suplainya karena kalau suplai terlambat makan harga naik,” terang Anies.
Senada dengan Anies, Rijanto juga mengapresiasi kerja sama yang dibangun antara kedua belah pihak. Kerja sama ini dnilai bisa menunjukkan bahwa Blitar tidak hanya terkenal dengan Makam Bung Karno, melainkan dari segi pangan tidak kalah dengan daerah lain.
Untuk itu Rijanto mengatakan kerja sama ini harus dijalankan dengan baik. Dalam kesempatan ini, Rijanto sekaligus mengundang Anies agar mau ke Blitar secara langsung.
“Segera kerja sama ditindaklanjuti secara teknis sesuai tupoksinya. Saya berharap Gubernur Anies Baswedan bisa berkunjung langsung ke Blitar,” ungkap Rijanto.
Kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Blitar dimulai dengan Tim Pengendai Inflasi Daerah (TPID) DKI berkunjung ke Blitar pada 16 Maret 2018. Kunjungan itu dilakukan setelah menyadari kebutuhan telur di Jakarta berasal dari Blitar yaitu 260 ton per hari yang produksinya mencapai 450 ton per hari.
Kunjungan tersebut lalu dibalas oleh Pemkab Blitar pada tanggal 9-10 April 2018. Dari kunjungan itu diketahui Blitar memiliki potensi lain untuk dikerjasamakan antara lain bidang pertanian dan perkebunan, serta bidang perikanan untuk kebutuhan di DKI Jakarta. Akhirnya dilakukan penandatangan kerja sama pada hari ini.
(Kumparan) hdr.-
Comment