by

Industri Alat Kesehatan Nasional Mampu Pasok Kebutuhan Alat Suntik

MARGOPOST.COM | CIKARANG – Industri nasional kini memiliki pabrik kedua yang dapat memproduksi 900 juta alat suntik sekali pakai dan 1,2 miliar jarum suntik dengan pengaman dalam setahun.

Alat suntik yang diproduksi ini merupakan model baru yang telah ditemukan oleh Marc Koska dari inggris, yaitu Apiject. Apiject berupa alat suntik terisi awal atau prefill syringes yang terbuat dari plastik. Tidak seperti prefill syringers yang sudah beredar selama ini yang terbuat dari kaca.

Keuntungan dari Apiject antara lain lebih praktis sekaligus aman karena tidak diperlukan lagi vial atau multidose yang selama ini digunakan. Selain itu juga berbahan plastik sehingga jauh lebih murah harganya dibandingkan alat suntik yang terbuat dari kaca.

“Kami mendorong sekali untuk produksi alat kesehatan dalam negeri. Jarum suntik sudah bisa dibuat di dalam negeri, bukan hanya jarum suntik, bahkan alat kesehatan lainnya sudah banyak diproduksi di Indonesia,” kata Menkes Nila Moeloek, saat meresmikan PT Onject Indonesia di Cikarang, Jawa Barat (07/10/2019).

Saat ini penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri sudah banyak digunakan di fasilitas kesehatan. Di rumah sakit kelas D penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri sudah hampir 70%, RS kelas C 61%, RS kelas B 54%, dan RS kelas A 50%.

Menkes mengungkapkan, pemakaian alkes produk dalam negari di rumah sakit kelas A baru mencapai 50%. Mereka lebih banyak menggunakan alat kesehatan yang canggih, seperti CT Scan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Untuk itu, Menkes Nila Moeloek mengharapkan PT Oneject, dapat terus berinovasi menjadi industry alat kesehatan dan dapat dimanfaatkan secara bersama.

“PT Oneject Indonesia dapat juga berkiprah lebih jauh dan saya memotivasinya untuk masuk ke dunia global. Penggunaan jarum suntik di Indonesia cukup tinggi seiring dengan jumlah penduduk yang meningkat sekitar 263 juta jiwa. Tingginya penggunaan jarum suntik itu misalnya untuk mendukung program kesehatan seperti imunisasi,” kata Menkes Nila Moeloek.

Namun, Menkes Nila juga mengingatkan plastik bekas jarum suntik yang sudah dipakai harus dipikirkan bagaimana daur ulangnya.

Direktur utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana mengatakan latar belakang membangun pabrik kedua ini antara lain untuk menselaraskan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terkait penggunaan alat suntik yang aman di seluruh dunia.

“Aman yang dimaksud adalah bukan hanya aman untuk pasien jarum suntik sekali pakai, tapi juga alat suntik yang aman bagi petugas kesehatan yaitu yang menggunakan pelindung jarum. Sehingga para petugas kesehatan sangat mudah menutup kembali jarum suntik yang telah dipakai tanpa risiko tertusuk,” kata Jahja,

Pembangunan pabrik alat suntik tersebut turut menunjang program pemerintah untuk memperluas penggunaan produk kesehatan dalam negeri oleh fasilitas layanan kesehatan di Tanah Air.(kes)/H*

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *