by

IAIN Ternate Terapkan Pendidikan Inklusif

-Pendidikan-1,379 views

MARGOPOST.COM  |  TERNATE – Kementerian Agama memberikan apresiasi terhadap praktek pendidikan inklusif yang diterapkan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara. Hal ini disampaikan oleh Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Ruchman Basori, di Ternate.

Praktek-praktek pendidikan inklusif, menurut Ruchman Basori telah tampak terlihat dengan adanya delapan orang mahasiswa yang berasal dari kelompok non muslim untuk menuntut ilmu di IAIN Ternate.  “Langkah ini menjadi kebanggaan dan memperkuat komitmen PTKI membangun pluralisme dan keterbukaan akademik,” kata Ruchman Basori, Kamis (29/08/2019).

Ruchman Basori hadir di IAIN Ternate untuk menyampaikan orasi kebangsaan berjudul “Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan” dalam acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Ia pun mengajak mahasiswa IAIN Ternate, untuk menjadi garda terdepan moderasi beragama di Indonesia.

“Mahasiswa IAIN Ternate harus menjadi garda terdepan moderasi beragama di Indonesia, karena memiliki kapasitas keagamaan dan daya intelektual yang cukup,” ujar Ruchman Basori kepada mahasiswa-mahasiswa yang merupakan generasi milenial ini.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa DNA atau geneologi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), termasuk IAIN Ternate adalah moderasi beragama. “Sejak kelahirannya civitas akademika PTKI dididik dengan pemahaman keagamaan yang moderat, damai dan toleran,” katanya di hadapan 852 mahasiswa baru.

Ruchman Basori menuturkan mahasiswa sebagai generasi millenial harus berkontribusi untuk menyelesaikan problem-problem keagamaan dan kebangsaan. “Munculnya radikalisme dan intoleran saat ini menjadi ancaman serius kehidupan kebangsaan kita,” kata Ruchman.

“Generasi milenial yang mempunyai ciri confident, adaptif dan responsif terhadap teknologi informasi terutama berselancar di dunia maya, menjadi sumber daya untuk menangkal radikalisme,” kata Ruchman.

Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang ini meminta kepada para mahasiswa baru untuk menjadikan media sosial sebagai pencerahan intelektual kepada publik. “Kemampuan intelektual dan kepedulian anda pada lingkungan sosial harus terus di asah, karena publik banyak berharap pada mahasiswa dan calon sarjana PTKI,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Ternate Adnan Mahmud mengatakan kehidupan keberagamaan masyarakat di Ternate selama ini telah berjalan dengan baik. “Kami menganggap yang lain (the other) adalah teman dan tidak membahayakan, karenanya pada tahun akademik 2019/2020 kami merektut mahasiswa non muslim untuk studi di kampus kami,” kata Adnan.

Adnan Mahmud mengatakan semoga delapan mahasiswa saudara-saudara non muslim di sini kerasan dan dapat selesai studi menjadi sarjana. “Hubungan baik antar agama di sini menjadi modal penting merekatkan tali keagamaan dan kebangsaan dan mahasiswa kami yang berasal dari berbagai latar belakang adalah modal utama bagi kami,” katanya.

Di akhir sesi orasi kebangsaan Ruchman Basori bersama Wakil Rektor I Tahir Sapsuha, Wakil Rektor II Marini Abdul Djalal, Wakil Dekan II FTIK Ramli Yusuf, Pengurus Ormawa beserta seluruh mahasiswa baru menyanyikan lagu ‘Yaa lal Wathan’, ciptaan Pahlawan Nasional KH. Abdul Wahab Chasbullah, untuk menggugah kecintaan terhadap NKRI.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *