by

Fenomena Tanah Bergerak Akibat Gempa, Ada Faedah Tersembunyi

MARGOPOST.COM |FENOMENA — Masyarakat dibuat heboh dengan munculnya fenomena tanah bergerak atau likuifaksi dampak dari Gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Fenomena geologi itu terjadi di Sigi maupun Palu.

Fenomena ini membuat bangunan dan gedung tergelincir rata dengan tanah dengan tanah yang berlumpur dan bergerak. Fenomena tanah bergerak memang terlihat mengerikan, namun secara geologi ada manfaat dari fenomena alam tersebut.

Di satu sisi likuifaksi membuat bangunan di atas tanah ambruk dan rata dengan tanah, namun ada berkah dari situ, yakni tanah bekas likuifaksi malah menjadi lebih kuat menahan beban di atasnya. Tanah bekas likuifaksi akan terbatukan dan di bawahnya menguat karena faktor alam.

“Pemadatan secara alam ini menjadikan bawahnya lebih kuat. Walaupun kalau dilihat di permukaan kan itu amburadul,” ujar Rovicky kepada VIVA, Senin 1 Oktober 2018.

Dia menjelaskan pemadatan di tanah bekas likuifaksi tak butuh waktu bertahun-tahun, sebab begitu tergelincir maka dalam waktu singkat akan memadat dan kuat.

Sebenarnya proses pemadatan secara rekayasa kerap dilakukan ahli atau tukang sebelum mendirikan gedung atau bangunan. Biasanya ahli bangunan akan mempelajari kondisi bawah permukaan tanah yang akan didirikan bangunan.

Ahli bangunan akan menggunakan skema soil boring, yakni mengambil sampel tanah di inti dangkal sedimen. Soil boring, kata Rovicky untuk memperkirakan bagaimana nanti saat terjadi gempa.

“Mereka (ahli bangunan) melakukan drainase (melalui soil boring). Keluarkan airnya supaya mampet,” tuturnya.

Biasanya, ujarnya, pemadatan secara rekayasa dilakukan beberapa kali. Misalnya untuk membangun lahan di lautan atau reklamasi, butuh pemadatan beberapa tahun.

Bedanya, ‘berkah’ likuifaksi, pemadatan berlangsung singkat karena ini terjadi akibat fenomena alam.//viva/sjs,ratu

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *