by

Badan SDM Pertanian Adakan Webinar: Meningkatkan Imunitas dengan Cara Cerdas Memilih Telur Yang Segar

MARGOPOST.COM | Bogor – “Pertanian tidak boleh berhenti” adalah slogan yang berulang kali diungkapkan dalam setiap kesempatan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahril Yasin Limpo. Sektor pertanian merupakan pendukung utama keberlangsungan suatu bangsa, terutama di masa sulit seperti ini.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi turut menambahkan bahwa ciri pertanian modern di era industri 4.0 adalah akrabnya pelaku pertanian dengan penggunaan teknologi informasi dan internet.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara – Bogor merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan pelatihan di bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Dimasa pandemi seperti ini, sesuai dengan protokol yang dikeluarkan pemerintah, kegiatan pelatihan regular pun terpaksa harus dihentikan untuk sementara. “Namun kami tetap ingin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia” Ujar Kepala BBPKH Cinagara – Bogor, Wisnu Wasisa Putra. Untuk mengakomodasi masyarakat yang ingin tetap belajar walaupun sedang dirumah saja, BBPKH Cinagara terpacu untuk semakin mengembangkan sistem pelatihan dengan bentuk online / daring. “Pandemi ini seperti memaksa kita untuk berubah dengan cepat melalui penguasaan teknologi internet.

Pelatihan ini juga mengangkat materi bagaimana cara pemilihan telur yang baik.Telur merupakan pangan asal hewani yang sangat mudah diperoleh dengan biaya yang terjangkau, selain itu telur memiliki kandungan protein dan asam amino esensial sangat penting untuk nutrisi tubuh kita dimana manfaat dari telur yaitu selain untuk pertumbuhan juga dapat meningkatkan kecerdasan serta meningkatkan imunitas tubuh kita apalagi di masa Pandemi seperti ini. Sehingga arahan dari Kementerian Pertanian yaitu mengkonsumsi telur sehari satu butir merupakan arahan yang bermanfaat untuk kita ikuti. Selain itu bahan pangan asal hewan pun selain memberikan manfaat tentunya bisa juga mendatangkan penyakit yang sering disebut dengan foodborne disease yaitu penyakit yang berasal dari makanan maupun minuman yang telah tercemar. Untuk itulah kita sebagai konsumen harus cerdas dalam memilih pangan asal hewan agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh makanan asal hewan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka divisi kesmavet BBPKH Cinagara bekerjasama dengan team E-Learning Puslatan BPPSDMP menyelenggarakan kegiatan seminar terkait keamanan pangan dalam tema Pangan ASUH Idonesia Sehat yang dilaksanakan di ruang kelas Divisi Kesmavet pada hari Kamis, tanggal 28 Mei 2020 yang diikuti oleh team e-learning dan team divisi serta dihadiri oleh Kepala Balai BBPKH Cinagara, drh. Wisnu Wasisa Putra, MP. Beliau membuka acara seminar dengan mengetengahkan isu yang beredar terkait pangan asal hewan yang beredar dimasyarakat serta telur palsu dan telur tertunas yang menjadi isu saat ini.

Kegiatan seminar yang berlangsung dari jam 8.00 WIB s.d 10.00 WIB berjalan lancar dan tanpa kendala apalagi peserta yang ikut sangat antusias mencapai 300 orang peserta dari berbagai kalangan salah satunya adalah ibu fadya yang merupakan ASN dari Ciawi menyampaikan “ kegiatan Seminar terkait Keamanan Pangan yang dilaksanakan hari ini sangat bermanfaat bagi saya selaku konsumen karena dari situ kita tahu perbedaan telur fertile atau tertunas itu seperti apa? Kemudian saya baru paham kenapa banyak telur yang dijual murah sehingga dengan ikut serta pada kegiatan seminar ini kedepannya tentunya saya akan lebih cerdas dalam memilih pangan asal hewan dan tidak mudah percaya pada isu yang beredar.” Selain itu untuk mengatasi kejenuhan maka team divisi mengadakan kuis pada saat pelaksanaan seminar dengan harapan para peserta selain memperoleh ilmu yang didapat maka dengan adanya kuis peserta semakin terpacu dan ilmu yang diperoleh pun membekas. Selain itu dengan adanya kegiatan ini semoga mampu meluruskan isu yang beredar serta menambah pengetahuan konsumen akan pangan asal hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal.Tutup Dwida Agustina S.(DAS03062020)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *